Categories: Perbankan

Jaga Kualitas Kredit, BTN Jaga NPL Dibawah 3,5%

Jakarta – Kinerja PT Bank Tabungan Negara (BTN) hingga kuartal III 2015 terbilang moncer. Selain laba yang melonjak hingga 61,8%, BTN juga mampu mencetak pertumbuhan kredit sebesar 19,04% menjadi Rp131,58 triliun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama yakni Rp110,54 triliun.

Kendati terbilang moncer dari sisi penyaluran kreditnya, BTN mengaku tetap menjaga kualitas kreditnya. Berdasarkan laporan keuangannya, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross BTN mengalami penurunan menjadi 4,5% per September 2015 dari posisi tahun sebelumnya di periode yang sama 4,85%.

Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan, perseroan optimis hingga akhir tahun kualitas kredit akan terjaga. BTN menargetkan hingga akhir tahun ini NPL bakal mengalami penurunan menjadi di bawah kisaran 3,5%. Menurutnya, target NPL tersebut akan tercapai, asal perseroan mampu menjaga kualitas kreditnya ditengah pertumbuhan kredit yang pesat.

“NPL kita paling turun, kita sudah mulai turun terus. Kita perkirakan akhir tahun ini dibawah 3,5%. Angnka dikisaran itu. Dengan petumbuhan kredit yg tumbuh pesat. Kita terus jaga kualitas kredit. Jadi kita jaga kualitas kredit sedini mungkin,” ujar Maryono di Jakarta, Selasa, 29 Desember 2015.

BTN sendiri tetap konsisten terhadap core business dalam bidang pembiayaan rumah. Kredit yang disalurkan oleh bank dengan kode emiten BBTN ini, mayoritas masih didominasi oleh pembiayaan perumahan. Porsi pembiayaan perumahan di BTN per akhir September 2015 mencapai 89,61%.

Angka tersebut, kata dia, setara dengan Rp117,91 triliun dari total kredit yang disalurkan perseroan selama kuartal III2015 yang mencapai Rp131,58 triliun, sementara sisanya yakni sebesar 10,39% atau setara dengan Rp13,67 triliun merupakan kredit yang disalurkan BTN untuk pembiayaan kredit non perumahan.

Dia merinci, dari total kredit yang disalurkan ke sektor perumahan sebesar Rp117,91 triliun tersebut, sebesar 30,46% atau setara dengan Rp40,08 triliun merupakan penyaluran untuk kredit rumah bersubsidi. Sedangkan sebesar Rp51,53 triliun atau setara dengan 39,16%, merupakan kredit yang disalurkan untuk rumah non subsidi.

Dia mengungkapkan, bahwa peningkatan penyaluran kredit BTN tak lain ditopang oleh program sejuta rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah. Program tersebut telah memberikan dampak positif terhadap kinerja perseroan. Sampai dengan akhir tahun, diperkirakan akan terealisasi sekitar 441.428 unit rumah. Per September 2015, BTN telah merealisasikan 372.393 unit rumah.

“Kami akan terus mendorong agar realisasi pembangunan sejuta rumah bisa bertambah. Ini karena potensi di daerah-daerah masih cukup besar,” tutup Maryono. (*) Rezkiana Nisaputra

Apriyani

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

12 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

13 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

13 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

14 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

14 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

17 hours ago