Jakarta–Menjelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Lebaran 1438 Hijriah, Bank Indonesia (BI) meminta para produsen maupun tengkulak untuk tidak menimbun bahan pokok yang menyebabkan harga bahan-bahan pokok menjadi tinggi.
Pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Deputi Gubernur BI Sugeng, di Jakarta, Senin, 8 Mei 2017. Menurutnya, dengan menjaga harga bahan-bahan pokok di tingkat yang rendah, maka dengan begitu laju inflasi di bulan puasa maupun Lebaran akan terjaga.
“Kita harapkan siap beberapa waktu ini jangan ada penimbunan di lakukan. Mudah mudahan ini dilaksanakan,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, dalam meredam tingkat inflasi di bulan Ramadhan dan jelang perayaan Lebaran 1438 Hijriah, Bank Sentral telah membentuk tim pengendalian inflasi daerah (TPID), agar mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok.
”Ada kesiapan dari kerja sama dengan daerah untuk mencukupi suplai operasi pasar, ya kita imbau semua berbagai pihak ke pemuka daerah, bagaimana lakukan konsumsi dengan benar dan baik,” ucapnya.
BI berharap jika inflasi dari harga pangan bergejolak (volatile food) bisa dikelola berada di bawah empat persen. Sedangkan secara keseluruhan inflasi diharapkan mencapai target yang ditetapkan yaitu empat plus minus satu persen untuk tahun ini. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More
Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berkomitmen mendukung pengembangan Energi Baru… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More