Jakarta – Tidak mudah bagi para wirausahawan, memulai usaha tanpa melalui proses kegagalan. Seperti dikemukakan oleh Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Helmy Yahya, di antara ribuan pemula dan perintis, tidak lebih 5% yang berhasil menjadi wirausahawan sukses.
“Karena itu, ide saja tidak cukup, perlu bekal ilmu, serta pengalaman praktis,“ kata Helmy, salah seorang Dewan Komisioner (Dekom), sekaligus juri dan mentor pada kompetisi wirausaha Diplomat Success Challenge (DSC) ke-9 di Jakarta, Rabu, 5 September 2018.
DSC adalah kompetisi pencarian wirausaha, memperebutkan total hibah modal usaha senilai Rp2 miliar. Untuk mencari para pemenang, Dekom akan memberikan tantangan (market challenge) kepada peserta DSC, untuk menguji penguasaan aspek strategi dan operasional bisnis (Paham), solusi teknis dan inovasi (Piawai) juga kepribadian sebagai pengusaha tangguh (Persona).
Nilai tambah dari DSC adalah para pemenang akan dikawal dan dibimbing oleh Dekom – yang beranggotakan empat orang, mulai dari inspirasi bisnis, perencanaan, kurasi, hingga evaluasi bisnis.
“Asal tahu saja, beberapa di antara mereka itu, ada yang tidak bisa berhitung, sehingga tidak tahu fixed cost (biaya tetap) dan variable cost (biaya tidak tetap) dalam bisnis, misalnya,” ujar lulusan STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negeri), yang juga pemilik gelar master of Professional Accounting dari Universitas Miami itu.
Ia menggarisbawahi, karena DSC adalah kompetisi paling benar, serius dalam pelaksanaannya, terutama para juri sekaligus juga menjadi Dekom, menghargai ide orisinil para peserta.
Itu sebabnya peserta dalam kompetisi bisnis DSC bervariasi, ada yang baru mulai menjalankan usahanya, ada juga yang memerlukan hibah modal usaha untuk pengembangan usahanya.
Yang pasti, DSC sangat menghargai ide-ide otentik, sehingga ide harus genuine, dan harus memberi manfaat.
“Banyak juga mereka yang menjadi socio-preneur dapat menciptakan lapangan kerja,“ ujar pria yang pernah dinobatkan sebagai The Most Powerful Idea in Business 2005 itu. (*)
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More