Jakarta – Presidensi G20 di Indonesia diharapkan membawa dampak nyata pada keuangan negara. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI menyebutkan selama kegiatan G20, Indonesia akan menjadi tuan rumah dari 150 pertemuan dan acara sampingan di seluruh Indonesia.
Menkeu mengharapkan akan ada 33 ribu pekerjaan baru yang tercipta dari kegiatan G20 saja. Selain itu, manfaat lainnya adalah potensi peningkatan rumah tangga yang akhirnya akan berdampak pada tumbuhnya Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto nasional.
“Penyelenggaraan G20 di banyak kota, oleh banyak kementerian, dan organisasi juga berpotensi meningkatkan konsumsi rumah tangga hingga US$190,2 juta dan menciptakan US$533 juta pada GDP. Jadi ini adalah implikasi nyata dari kegiatan G20,” jelas Sri Mulyani secara virtual, Kamis, 11 November 2021.
Lebih jauh, Menkeu menjelaskan bahwa Indonesia ingin pemulihan ekonomi bisa dirasakan oleh setiap negara secara global. Tema Presidensi G20 Indonesia “Recover Together, Recover Stronger” adalah perwujudan nyata dari keinginan tersebut.
“Tema ini penting karena kita tidak ingin ada negara atau wilayah yang tertinggal dalam pemulihan ekonomi global,” ujarnya. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More