Perbankan

Jadi Konstituen Indeks MSCI ESG Indonesia, Skor ESG BBNI Masuk 5 Terbaik

Jakarta – Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (kode saham: BBNI) menempati posisi penting dalam indeks MSCI Indonesia ESG Universal per 31 Oktober 2024. Selain memiliki bobot besar, saham BBNI juga mencatat skor Environmental, Social, and Governance (ESG) yang masuk dalam 5 besar terbaik di indeks tersebut.

Indeks MSCI merupakan salah satu produk yang diluncurkan oleh raksasa keuangan global yaitu Morgan Stanley Capital International. Salah satu produk tematiknya adalah indeks ESG, yang memasukkan saham-saham dari perusahaan dengan tata kelola ESG baik.

Mengacu pada factsheet indeks MSCI Indonesia ESG Universal akhir Oktober 2024, saham BBNI menjadi salah satu saham yang masuk top 10 saham dengan bobot terbesar di indeks. Dari total 20 konstituen, bobot BBNI mencapai 4,1 persen dari total.

Baca juga: 397 Saham Merah, IHSG Ditutup Turun 0,38 Persen

Dengan demikian, saham BBNI memiliki ranking ke-7 dari sisi bobot. Di sisi lain, skor ESG BBNI juga masuk top 5 teratas dibandingkan konstituen lain yang juga memiliki bobot besar.

Kinerja ESG BBNI

Berdasarkan data Sustainalytics, sebuah platform global yang mengevaluasi implementasi ESG dari 15.080 perusahaan dunia, skor BBNI berada di 23,2. BBNI menduduki peringkat ke-6.405 yang menunjukkan eksistensinya sebagai top 50 persen perusahaan dengan tata kelola ESG terbaik dunia.

BBNI mampu mengintegrasikan aspek ESG baik dari sisi bisnis maupun operasional perusahaan. Berbagai inisiatif yang dilakukan BBNI untuk mendukung lingkungan yang berkelanjutan antara lain penerbitan obligasi hijau (green bond), penerapan sustainable link loan (SLL) dari sisi bisnis, inisiatif BNI WWF Affinity Cards untuk membantu konservasi serta BNI Amex Vibe Card yang menyasar generasi muda dan menggunakan bahan baku daur ulang.

Baca juga: IHSG Berpotensi Melemah, Simak 4 Saham Rekomendasi Analis

Sementara dari sisi operasional, BBNI juga menerapkan green office culture atau budaya kantor hijau dari sisi operasional. Inisiatif ini meliputi sertifikasi green building (bangunan hijau), sistem pengelolaan air limbah di dua kantor utamanya, instalasi panel surya di Plaza BNI hingga adopsi paperless office administration system (E-Office).

Analis Lotus Andalan Sekuritas, Sharlita Malik menjelaskan bahwa dengan penguatan ESG ini saham-saham berpotensi menarik minat investor terutama dengan tren peningkatan kesadaran dari sisi pemodal terhadap lingkungan dan social.

Menurut Sharlita, peningkatan awareness ini juga terlihat dari mulai banyak fund2 yang berbasis ESG. Hingga tahun 2024, terdapat 62 reksadana berbasis ESG di Indonesia. Selain itu, terdapat 5 indeks ESG yang mencakup 73 emiten yang terdaftar di pasar modal. Pada tahun ini, juga tercatat 4 penerbitan Efek Bersifat Utang (EBUS) senilai Rp4,82 tn.

Keberhasilan BBNI dalam menguatkan ESG berpotensi menarik para pemodal untuk masuk, apalagi saham BBNI terkenal sebagai saham blue chip dan punya eksposur ke indeks global.

“Dengan mengkoneksikan antara aspek lingkungan serta bisnis dan punya parameter keberhasilan yang jelas pastinya akan lebih menarik di mata investor,” ungkapnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Tinggal Tap, QRIS NFC Bakal Meluncur di Kuartal I-2024

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More

34 mins ago

Diduga Kena Serangan Ransomware, BRI Pastikan Data dan Dana Nasabah Aman

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More

2 hours ago

Emiten Ritel MR.DIY Bidik Pembukaan 1.000 Toko Baru Tahun Depan

Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More

3 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Merah ke Level 6.991, Ini Biang Keroknya

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More

3 hours ago

Hore! Mulai 21 Desember, BI FAST Mendukung Transaksi hingga 500 Rekening Sekaligus

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan memperluas layanan BI FAST dengan menghadirkan fitur transaksi kolektif (bulk… Read More

3 hours ago

Harga Saham MDIY Terjun Bebas usai Pencatatan Perdana di BEI

Jakarta – Harga saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) anjlok 24,24 persen atau terkena… Read More

4 hours ago