Ilustrasi: Era banking 5.0. (Foto: istimewa)
Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, digital banking merupakan kebiasaan baru atau new normal dalam ekonomi.
Perry bahkan memproyeksikan transaksi digital banking bakal mencapai Rp33.000 triliun hingga akhir 2021, angka tersebut lebih tinggi dari proyeksi BI sebelumnya di Rp32.000 triliun.
“Digital banking, mobile banking semuanya menjadi pilihan yang semakin digemari oleh masyarakat. Oleh karena itu tahun lalu transaksi digital banking yang mencapai lebih dari Rp27.000 triliun Insya Allah tahun ini tumbuh sekitar 21,8% menjadi Rp33.000 triliun,” kata Perry dalam Webinar di Jakarta, Rabu 5 Mei 2021.
Tak hanya itu, BI juga memperkirakan transaksi e-commerce akan tembus Rp370 triliun pada 2021 atau tumbuh 39,1% bila dibandinhkan dengan pencapaian tahun 2020 di angka Rp266 triliun.
Sementara itu, proyeksi transaksi uang elektronik dikatakannya akan mencapai Rp271 triliun pada 2021. Proyeksi tersebut tumbuh 32,2% dibandingkan raihan tahun 2020 di Rp205 triliun.
“Berbagai transaksi e-commerce menjadi pilihan masyarakat dan juga pengusaha UMKM juga bisa terdukung di dalam pemulihan ekonomi,” pungkas Perry. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More