Jakarta–Setelah terpilih menjadi salah satu bank persepsi dari tujuh bank persepsi penampung repatriasi pajak, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku tidak menyiapkan produk khusus untuk menyerap dana repatriasi nasabah penikmat tax amnesty.
Seperti diketahui, Pemerintah sementara ini telah menunjuk tujuh bank sebagai bank persepsi antara lain, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Central Asia (BCA), Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), dan Bank Danamon untuk menampung dana repatriasi para wajib pajak penerima tax amnesty.
“Enggak perlu (produk khusus) yang baru, yang penting mereka menempatkan dana itu. Kepercayaan dulu, nanti juga mereka itu enggak harus di-lock up 3 tahun, boleh mereka beli saham, beli obligasi, beli SBN, tapi akan terus dimonitor. Selama 3 tahun dana itu enggak boleh keluar dari Indonesia,” kata Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA di Jakarta, Selasa, 12 Juli 2016.
Jahja mengatakan, Perseroan akan melakukan beberapa upaya terkait terpilihnya BCA menjadi bank persepsi. Upaya itu antara lain adalah sosialisasi pada nasabah. Nasabah menurutnya, akan diberikan penjelasan terperinci mengenai tax amnesty, agar para nasabah mengetahui manfaat serta prosedur tax amnesty.
“Agar nasabah kita yakin, dan tahu prosedurnya lalu manfaatnya seperti apa, lalu kalau menempatkan dana ‘kan lock tiga tahun, itu bagaimana rincinya. Itu sosialisasi ke nasabah. Kalau mereka mengerti mudah-mudahan bisa mendukung masuknya dananya, kepercayaannya,” tukasnya.
Sementara soal produk, ia mengatakan Perseroan telah memiliki berbagai macam produk yang dapat dimanfaatkan nasabah seperti deposito, reksadana, produk asuransi. Perseroan juga telah memiliki berbagai layanan yang dapat memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan.
“Saya rasa produknya yang konvensional saja,” kata dia. Soal potensi dana yang dapat diserap BCA menurut Jahja masih belum bisa diperhitungkan karena tax amnesty ini merupakan kebijakan baru, kendati ia berharap dana yang masuk ke Indonesia melalui BCA dalam jumlah besar. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Kapasitas ruang fiskal APBN masih sangat terbatas dalam mendanai berbagai proyek transisi energi… Read More
Jakarta - Tahun 2024 lalu, perusahaan akuntansi multiglobal, menemukan data bahwa 53 persen pemimpin perusahaan… Read More
Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan kinerja yang solid pada kuartal I 2025… Read More
Jakarta – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengawali 2025 dengan catatan positif. Di… Read More
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan potensi Indonesia untuk membuka pasar baru dalam perdagangan internasional,… Read More
Jakarta - Pemerintah akan melakukan perubahan kebijakan atau deregulasi sebagai langkah negosiasi perdagangan yang dinilai… Read More