Jakarta – PT Bank Danamon Indonesia Tbk, berhasil membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi disepanjang 2021 sebesar Rp1,6 triliun. Angka tersebut mengalami pertumbuhan signifikan yakni mencapai 56% dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama.
Danamon mampu mempertahankan fundamental yang kuat di tengah pandemi dan tantangan ekonomi. Ketahanan operasional serta kekuatan bank terus menunjukkan kemajuan yang baik, dengan memberikan layanan dan dukungan yang stabil kepada para nasabah. Berbagai investasi di Saluran Digital, IT, Branding, dan Sumber Daya Manusia juga terus ditingkatkan oleh Danamon.
Presiden Direktur Danamon Yasushi Itagaki mengatakan, laba bersih perseroan ditopang oleh penyaluran kredit hingga akhir 2021. Tercatat, kredit di segmen enterprise banking, yang terdiri dari perbankan korporasi dankomersial serta lembaga keuangan mengalami pertumbuhan 6% mencapai Rp58 triliun bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama.
“Sebagai bagian dari MUFG, bank terbesar di Jepang dan salah satu lembaga keuangan terkemuka di dunia, kami dapat memanfaatkan kekuatan, keahlian dan jaringan MUFG dalam melayani para nasabah kami. Melalui hubungan kami dengan MUFG, kami dapat mencapai pertumbuhan kredit yang substansial di segmen Enterprise Banking,” ujar Yasushi Rabu, 16 Februari 2022.
Selain penyaluran kredit, laba bersih Bank Danamon juga ditopang giro dan tabungan (CASA) yang tercatat sebesar Rp73 triliun di sepanjang 2021, atau mengalami pertumbuhan sebesar 11% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama. Dengan demikian rasio CASA lerseroan meningkat hingga 59,1%.
“Kolaborasi yang dilakukan oleh Danamon, Adira Finance, dan MUFG menjadi kunci yang memanfaatkan kekuatan dari masing-masing entitas. Sebagai sebuah grup, kami memiliki aspirasi yang sama untuk memberikan solusi keuangan yang komprehensif di seluruh segmen dan rantai bisnis, termasuk ekosistem industri otomotif dan pengembang property asal Jepang,” ucapnya.
Sejalan dengan pertumbuhan kredit yang masih positif, lanjut Yasushi, Bank Danamon juga berhasil menjaga pengelolaan kualitas aset yang sehat melalui penerapan prosedur penilaian risiko yang sangat teliti serta penagihan dan pemulihan utang yang disiplin selama semester kedua tahun 2021.
Dibandingkan dengan akhir tahun 2020, pada akhir tahun 2021 Non Performing Loan (NPL) gross membaik sebesar 10 basis poin (bps) menjadi 2,7%. Secara bersamaan, sebagai bagian dari upaya untuk memastikan pondasi yang kokoh untuk pertumbuhan di tahun 2021, Danamon secara proaktif meningkatkan provisi, dengan rasio NPL coverage mencapai titik tertinggi baru sebesar 225,6%.
“NPL kami turun menjadi 2,7 persen, sekaligus mencapai rekor rasio NPL coverage yang tinggi karena manajemen risiko kami yang konservatif, penagihan yang disiplin, dan pemulihan utang. Per Desember 2021, rasio pinjaman berisiko, termasuk pinjaman restrukturisasi Covid yang masih dalam batas toleransi, membaik sebesar 810 bps YoY menjadi 16%,” jelasnya.
Perseroan juga mencatat rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 86% dan Loan to Deposit Ratio atau LDR di 85% yang menunjukkan bahwa tingkat likuiditas tinggi. Rasio Kecukupan Modal Konsolidasi (CAR) Danamon pun tetap menjadi salah satu yang terkuat. Konsolidasi CAR meningkat menjadi 26,7% per akhir tahun 2021, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 25%.
Ke depan, Danamon dan MUFG akan kembali menggelar Business Matching Fair untuk menyediakan wadah bagi nasabah korporasi dan perbankan komersial agar dapat bertemu dengan mitra bisnis internasional yang potensial, seiring Danamon memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi. Selain menyediakan kesempatan bagi para klien lokal agar dapat melakukan kegiatan usaha di luar negeri, ajang tersebut juga diharapkan dapat berkontribusi dalam menjaga roda pemulihan ekonomi yang tengah berjalan.
“Kami berkomitmen untuk mengembangkan organisasi yang berpusat pada nasabah untuk memprioritaskan kepentingan para nasabah serta seluruh pemangku kepentingan. Hal ini selaras dengan brand promise kami untuk memberikan solusi keuangan agar nasabah dapat memegang kendali atas kebutuhan dan tujuan keuangan mereka,” tutup Yasushi. (*)
Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024… Read More
Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyoroti pentingnya mendorong konsumsi di kalangan masyarakat… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, 6 November 2024, ditutup merosot 1,44… Read More
Depok – PT BNI Sekuritas bersama Tomoro Coffee dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Sekolah… Read More
Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengajak nasabah, khususnya para pelaku usaha… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan dua dari tiga perusahaan baru yang… Read More