Perbankan

J Trust Bank Catatkan Laba Rp2,83 Miliar, Kredit Meningkat 11 Persen

Jakarta – PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) mencatat laba bersih sebesar Rp2,83 miliar secara tahunan (yoy) pada 2024. Meskipun mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, perseroan tetap mampu menyalurkan kredit secara ekspansif.

Berdasarkan laporan keuangan, sepanjang 2024, kredit J Trust Bank tumbuh 11,09 persen yoy menjadi Rp26,53 triliun. Angka ini meningkat sekitar 10,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp23,88 triliun.

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga turut menopang fungsi intermediasi bank. Pada 2023, DPK tercatat sebesar Rp33,89 triliun, meningkat 5,9 persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp32 triliun.

Baca juga : J Trust Bank Dukung Industri Galangan Kapal Lewat Fasilitas Kredit dan Layanan Perbankan

Sementara itu, rasio kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) gross naik dari 1,03 persen menjadi 1,95 persen. Hal yang sama terjadi pada NPL net, yang meningkat dari 0,71 persen menjadi 1,43 persen.

Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank J Trust masih berada di level tinggi, yakni 97,26 persen. Namun, angka ini menunjukkan perbaikan dibandingkan 2023 yang mencapai 99,12 persen.

Profitabilitas dan Efisiensi

Dari sisi profitabilitas, imbal hasil aset atau return on asset (ROA) naik dari 0,06 persen pada 2023 menjadi 0,26 persen pada 2024. Sebaliknya, imbal hasil ekuitas atau return on equity (ROE) turun dari 0,89 persen menjadi 0,09 persen.

Baca juga : J Trust Bank dan Danai.id Salurkan Inventory Financing untuk UMKM Sektor Ekonomi Biru

Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai, menyatakan optimismenya terhadap kinerja perusahaan yang akan terus bertumbuh.

“Meskipun tahun 2025 ini masih akan diliputi oleh tantangan dan ketidakpastian, J Trust Bank optimis dengan kinerja perusahaan yang akan terus membaik,” ujarnya, Selasa, 18 Februari 2025.

Menurutnya, untuk mencapai pertumbuhan yang lebih berkualitas, J Trust Bank menetapkan tiga fokus utama pada 2025, yaitu pertumbuhan kredit dan simpanan, profitabilitas dan efisiensi, serta kualitas kredit, likuiditas, dan permodalan. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Debt Collector Itu Ekosistem Leasing, Menkomdigi Harus Bekukan Iklan “STNK Only” yang Jadi “Biang Kerok”

Oleh Eko B. Supriyanto, Pimpinan Redaksi Infobank Media Group DUA debt collector tewas di Kalibata.… Read More

3 hours ago

Kolaborasi Majoris AM dan Istiqlal Global Fund Luncurkan Program Wakaf Saham

Poin Penting Majoris Asset Management dan IGF-BPMI meluncurkan Program Wakaf Saham Masjid Istiqlal, memungkinkan masyarakat… Read More

8 hours ago

Saham Indeks INFOBANK15 Bergerak Variatif di Tengah Penguatan IHSG

Poin Penting IHSG tetap menguat, ditutup naik 0,46 persen ke level 8.660,59 meski mayoritas indeks… Read More

8 hours ago

Sun Life dan CIMB Niaga Kenalkan Dua Produk Berdenominasi USD

Wealth Practice bertajuk “Legacy in Motion: The Art of Passing Values, Wealth, and Business” persembahan… Read More

12 hours ago

BSI Salurkan Bantuan 78,8 Ton Logistik Senilai Rp12 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BSI dan BSI Maslahat menyalurkan bantuan 78,7 ton senilai Rp12 miliar bagi korban… Read More

21 hours ago

Daftar Saham Penopang IHSG Sepekan: BUMI, BRMS hingga DSSA

Poin Penting IHSG menguat 0,32 persen sepanjang pekan 8–12 Desember 2025 dan ditutup di level… Read More

22 hours ago