Nasional

Iuran 3 Persen Tapera Bakal Berpengaruh ke Jumlah Peserta MLT BPJamsostek?

Jakarta – BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) angkat suara terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) bakal berpengaruh kepada jumlah kepesertaan program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) perumahan.

“Kami mungkin belum bisa komentar. Kami hanya laksanakan PP saja. Saat ini, kami memang banyak diskusi juga dengan regulator dan beberapa pihak seperti Tapera karena ini kebijakan baru,” kata Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Asep Rahman Ruwanda, Senin, 3 Juni 2024.

Adapun untuk pengaruh khusus kepada pembiayaan perumahan BPJamsostek, pihaknya belum bisa berkomentar lebih jauh lantaran  masih berbentuk Manfaat Layanan Tambahan.

“Dan jumlahnya pun belum banyak baru sekitar 4 ribu peserta MLT. Jadi mungkin kita diskusikan lagi,” terangnya.

Baca juga: Iuran Tapera dan MLT Dinilai Tumpang Tindih, Begini Penjelasan Bos BPJS Ketenagakerjaan

Asep mengatakan, sebelumya pihaknya telah banyak melakukan diskusi dengan pihak Tapera perihal bagaimana melakukan sinkronisasi manfaat-manfaat yang ada. Sebab, baik di Tapera dan MLT juga sama-sama memiliki peserta.

“Selama ini baru sejauh itu karena ini kebijakan baru. Kami juga tentu dari sisi badan pelaksana percaya bahwa kebijakan ini tentu ada tujuan yang sangat baik untuk kesejahteraan pekerja. Soal tupoksi dan lain-lain mungkin kami belum bisa dijelaskan,” bebernya.

Optimisme Dana Kelolaan 

Sementara itu, BPJamsostek mengaku optimis dana kelolaan tembus RP1.001 triliun pada 2026. Nilai ini seiring raihan 40 juta peserta saat ini.

Rinciannya, Penerima Upah (PU) 26 juta, Bukan Penerima Upah (BPU) 7 Juta, Jasa Kontruksi (Jakon), Pekerja Migran Indonesia (PMI) 560 ribu, dengan total dana kelolaan mencapai Rp735 triliun.

Baca juga: Begini Jurus BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

Adapun pembayaran klaim sebesar Rp53 trilyun kepada 4,5 juta pekerja, serta beasiswa pendidikan Rp347 Milyar kepada 82.000 anak pekerja di tahun 2023,” jelasnya.

“Kami memiliki target universal coverage 70 juta pekerja dan dana kelolaan 1001 triliun di tahun 2026. Hal ini tentunya membutuhkan dukungan dari setiap stakeholder, termasuk Bank Danamon,” terangnya.

Adapun, hasil Investasi Jaminan Hari Tua (JHT) per Maret 2024 Rp 7,79 triliun. Lalu, hasil investasi Program Jaminan Pensiun Rp2,79 triliun.

Sementara itu, instrumen surat utang atau obligasi menjadi instrumen dengan alokasi terbesar pada 2023, yakni sebesar Rp 513,4 triliun atau 72,22 persen dari total dana investasi.

Di mana, hasil investasi pada kuartal I-2024 Rp12,31 triliun. Nilai tersebut telah memenuhi 22,36 persen dari total target yang ditetapkan pada 2024. Adapun, target hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2024 senilai Rp 55,04 triliun.

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

8 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

10 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

11 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

13 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

18 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

19 hours ago