Keuangan

Isu Pembubaran OJK jadi Puncak Kekecewaan Masyarakat

Jakarta – Adanya wacana pengembalian fungsi pengawasan perbankan ke Bank Indonesia (BI) atau pembubaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai sebagai puncak dari kekecewaan masyarakat terhadap pengawasan OJK terhadap industri jasa keuangan.

Hal tersebut disampaikan Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara saat menghadiri Fokus Group Discussion (FGD) mengenai Kinerja OJK di Tengah Krisis Jiwasraya. Menurutnya, masih bermasalahnya beberapa perusahaan seperti Jiwasraya, Bumiputera, hingga Bank Muamalat menjadi puncak kekecewaan masyarakat.

“Adanya isu pembubaran OJK ini seperti puncak gunung es, ini pelajaran buruk milenial, uang orangtuanya tidak bisa cair di jiwasraya, bagaimana anak muda belajar ada celah yang bisa diaminkan untuk kongkalikong,” kata Bhima di Jakarta, Selasa 28 Januari 2020.

Dirinya mengungkapkan, bilamana nanti pengawasan bank dikembalikan ke BI, belum tentu permasalahan selesai begitu saja. Oleh karena itu, pembenahan dari sisi internal OJK harus dapat dilakukan guna meningkatkan pengawasan di industri keuangan.

Sebelumnya, Rilis S&P Global Rating menunjukkan, industri keuangan Indonesia dianggap memiliki risiko yang relatif tinggi dibanding beberapa negara di kawasan Asia Pasifik. Risiko tersebut diukur dari persepsi terhadap risiko ekonomi dan risiko industri. Kasus-kasus yang mencuat di industri keuangan nasional belakangan mencerminkan tingginya kerentanan industri keuangan di Tanah Air.

Kondisi tersebut pula yang membuat peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dipertanyakan. Sebab, bicara tentang pengelolaan risiko industri keuangan, peran sentral OJK dalam tatakelola industri keuangan nasional tidak bisa dilepaskan. (*)

Editor: Rezkiana Np 

Suheriadi

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

17 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

18 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

18 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

20 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

20 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

22 hours ago