Perbankan

Diisukan Bakal Merger, Bagaimana Masa Depan Bank Nobu?

Jakarta – Di tengah hingar bingar kompetisi di dunia perbankan nasional, Bank Nationalnobu Tbk, jarang terdengar. Padahal, bank ini dimiliki oleh Lippo Group, konglomerasi bisnis yang didirikan oleh Mochtar Riady, pebisnis yang memiliki keahlian dan pengalaman panjang di bidang perbankan, dengan ikut membangun Bank Central Asia (BCA) sebelum kemudian mendirikan LippoBank. Selain ukurannya kecil, Bank Nobu juga bermodal cekak, jauh dari filosofi bisnis Mochtar Riady, yang selalu ofensif, market oriented, dan selalu ingin menjadi The Biggest.

Lalu mengapa Bank Nobu seolah dibiarkan kecil dan tidak ofensif, bahkan tidak sanggup memenuhi deadline modal minimum Rp3 triliun pada Desember 2022? Mengapa Lippo seolah tidak lagi fokus kepada bisnis keuangan dan apakah akan melepas Bank Nobu?

Menjawab pertanyaan Infobanknews pada acara Chief Editor Gathering 8 Juni 2023, John Riady, cucu Mochtar Riady mengatakan bahwa Bank Nobu sudah memenuhi modal minimum Rp3 triliun per Maret 2023. “Tetapi kami belum bisa sampaikan di sini dan Anda mungkin juga sudah tahu, namun secara resmi tunggu waktunya ya,” ujar putra James Riady yang menjadi Group CEO PT Lippo Karawaci Tbk ini.

John menambahkan, sektor keuangan adalah salah satu dari tiga sektor usaha terbesar di dunia jadi Lippo masih punya perhatian. Seperti diketahui, langkah merger yang akan dilakukan Bank Nobu dengan Bank MNC milik Hary Tanoesoedibjo sudah mengemuka sejak awal tahun 2023. Terakhir, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun menyatakan bahwa rencana merger antara Bank Nobu dan Bank MNC akan berlanjut sesuai timeline.

“Merger Nobu dan MNC adalah wujud komitmen dari pemegang saham kedua bank tersebut secara business to business dalam rangka mendukung konsolidasi dan penguatan industri perbankan,” ujar Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK dikutip 9 Juni 2023.

Menurut Biro Riset Infobank per Maret 2023, aset Bank Nobu sebesar Rp22,42 triliun, labanya sebesar Rp29,35 miliar, dengan modal inti sudah menembus ketentuan minimum Rp3 triliun. Sedangkan Bank MNC belum melaporkan kinerja kuartal tiga 2023 dan pada akhir 2022 memiliki aset Rp16,86 triliun, dengan laba yang diraih Rp52,5 miliar serta posisi modal inti Rp2,48 triliun dan tiba diiumumkan sudah menjadi Rp3,3 triliun per Maret 2023. (*) KM

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Permintaan Tepung Naik Jelang Nataru, TRGU Optimis Cetak Kinerja Positif di Akhir 2024

Jakarta - PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) menyatakan siap memenuhi permintaan tepung terigu yang diperkirakan… Read More

26 mins ago

BI Beberkan Dampak PPN 12 Persen Terhadap Inflasi dan Ekonomi RI

Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen… Read More

34 mins ago

Gegara Ini, Alibaba Merugi hingga USD1,3 Miliar

Jakarta – Raksasa e-commerce asal China, Alibaba Group mendadak mengumumkan akan menjual unit departemen store… Read More

40 mins ago

Indonesia Re Optimistis Menutup 2024 dengan Kinerja Positif

Jakarta - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau biasa dikenal dengan Indonesia Re mencatat raihan… Read More

46 mins ago

BI Siapkan Uang Tunai Rp133,7 Triliun untuk Kebutuhan Nataru

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang layak edar untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025… Read More

1 hour ago

Gubernur BI: CSR Diberikan Sesuai dengan Tata Kelola dan Ketentuan Ketat

Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan bahwa dana Corporate Social Responsibility (CSR) BI… Read More

1 hour ago