Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/istimewa
Jakarta – Ketegangan geopolitik antara Iran-Israel kian memanas. Dikabarkan Israel melakukan serangan di wilayah Iran sebagai aksi balasan.
Merespons hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa tidak perlu reaktif atas dalam menanggapi hal tersebut. Pasalnya, Iran sendiri masih menyangkal bahwa serangan itu bukan berasal dari Israel.
“Pertama kita tidak perlu reaktif karena dari segi Iran sendiri men-denial (menyangkal). Menteri Luar Negeri-nya mengatakan itu (serangan) bukan dari Israel, jadi kita monitor aja dan kita tidak perlu reaktif,” ujar Airlangga, saat ditemui Wartawan di Kantornya, Jumat, 19 April 2024.
Baca juga: Imbas Israel Serang Iran, Harga Minyak Melejit 3 Persen
Airlangga juga menyebutkan meski pasar di berbagai negara bereaksi negatif atas dampak yang dapat ditimbulkan oleh konflik Iran-Israel, namun pihaknya masih akan terus memonitor situasi yang terjadi ke perekonomian Tanah Air.
“Dampak ekonomi juga tidak reaktif dampak itu kan bukan sehari. Kita lihat walaupun market bereaksi negative, di berbagai negara kan memang turun bukan hanya di Indonesia, Jepang kemudian juga negara-negara tetangga, ya kita monitor aja,” sebut Airlangga.
Sebelumnya, Airlangga menyatakan bahwa ketegangan geopolitik antara Iran-Israel belum terlalu berdampak secara signifikan.
Selain itu, potensi eskalasi antara Iran-Israel belum terlihat. Bahkan, beberapa negara di barat mengatakan tidak ingin terlibat dalam konflik. Selain itu, negara tetangga Israel seperti Yordania, Mesir hingga Arab Saudi menekan untuk deeskalasi.
Baca juga: Iran-Israel Memanas, BI Pastikan Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah
“Jadi secara geopolitik belum ada apa-apa, jadi tentu kalau belum ada apa-apa, kita tenang-tenang saja,” ujar Airlangga dalam Konferensi Pers terkait Perkembangan Isu Perekonomian Terkini, Kamis, 18 April 2024.
Di samping itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga sudah meminta seluruh pihak untuk menahan diri dan sudah berusaha mengendalikan eskalasi.
“PBB juga sudah meminta semua pihak menahan diri dan sudah berusaha mengendali eskalasi situasi. Sebelumnya, Iran juga menyatakan masih menunggu statement PBB. Para pemimpin relatif statement-nya sama, menghindari eskalasi dan potensi disrupsi,” jelasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More