Jakarta – Perekonomian Indonesia akan pulih dan semakin membaik. Pada tahun 2022, perekonomian Indonesia diprakirakan akan mencapai 4,7-5,5%, dari 3,2-4,0% pada tahun 2021, terutama didukung oleh konsumsi swasta yang meningkat dan kinerja ekspor serta belanja fiskal Pemerintah yang tetap terjaga. Hal ini sejalan dengan mobilitas yang terus meningkat, pembukaan sektor ekonomi yang luas, dan stimulus kebijakan yang berlanjut.
Demikian mengemuka dalam Webinar Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), hari ini (23/128) dengan mengusung tema “Outlook Perekonomian Jakarta 2022: Herd Immunity dan Pemulihan Ekonomi”.
Ketua Umum Pengurus Pusat ISEI, Perry Warjiyo, menyampaikan 3 pesan utama, yaitu optimis bahwa pemulihan ekonomi di tahun 2022 akan semakin membaik, baik di tingkat nasional maupun di DKI Jakarta. Kedua, terus memperkuat sinergi, memperkuat peran ISEI untuk membangun sinergi yang kuat antara berbagai pihak baik akademisi, pebisnis, dan Pemerintah dalam mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru, mendorong digitalisasi, serta ekonomi-keuangan inklusif dan hijau.
Dan ketiga, terus membangun landasan bagi perekonomian Indonesia menuju Indonesia maju, dengan ciri-ciri pemanfaatan teknologi digital, inklusif, dan hijau.
“Penyelenggaraan kegiatan webinar ini diharapkan dapat membangun optimisme untuk tahun 2022 yang lebih baik, khususnya untuk terus mendorong perekonomian Jakarta sebagai pusat episentrum yang turut mendorong perekonomian nasional, serta sebagai wujud nyata komitmen ISEI, baik pusat maupun seluruh cabang untuk terus bersinergi membangun negeri,” ungkap Perry.
Turut hadir sebagai moderator Kepala Humas Perpajakan Ditjen Pajak RI, Ani Natalia, serta narasumber webinar, yaitu Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi DKI Jakarta, Mochammad Abbas, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Onny Widjanarko, dan Ekonom Bank BTN, Winang Budoyo.
Mochammad Abbas, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi DKI Jakarta, menyampaikan perekonomian DKI Jakarta di tahun 2022 diproyeksikan akan lebih membaik dibandingkan dengan periode sebelumnya. Untuk terus mendorong pemulihan ekonomi di DKI Jakarta terdapat beberapa strategi antara lain dengan memastikan kebutuhan pangan, mengembangkan UMKM dan ekonomi kreatif, menggerakkan sektor riil, menciptakan lapangan kerja sekaligus mengurangi tingkat pengangguran, dan menjaga iklim investasi.
Onny Widjanarko, Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, menyampaikan terdapat dua sektor yang menarik dan terus meningkat pertumbuhannya serta berpeluang untuk terus mendorong perekonomian DKI Jakarta, yaitu transportasi dan perdagangan, serta informasi dan komunikasi. Kenaikan sektor usaha ini sejalan dengan kenaikan bisnis e-commerce di tengah meningkatnya digitalisasi, termasuk digitalisasi UMKM.
Senada dengan hal itu, Winang Budoyo, Ekonom Bank BTN, menyampaikan perlunya upaya untuk menciptakan UMKM-UMKM baru. Upaya ini dilakukan antara lain dengan kerja sama dengan perguruan tinggi dan organisasi masyarakat dalam program penciptaan UMKM, pendampaingan bagi UMKM baru, dan dukungan pembiayaan UMKM.
Melalui kegiatan webinar ini, seluruh peserta yang hadir diharapkan bisa mendapatkan insight positif, mencermati peluang dan tantangan perekonomian tahun 2022, serta mempersiapkan strategi terbaik menyambut tahun 2022 guna mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional. (*) Ayu Utami
Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More
Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More
Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More
Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12) kembali ditutup bertahan pada… Read More