Keuangan

ISEF 2024 Catat Transaksi Temu Bisnis Hampir Rp2 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi temu bisnis dari kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 senilai hampir Rp2 triliun. Besaran transaksi ini mencerminkan perkembangan dan potensi ekonomi syariah (eksyar) di Tanah Air.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti merinci, nominal tersebut meliputi transaksi komitmen dan realisasi pembiayaan sebesar Rp641 miliar, dan komitmen dan realisasi perdagangan sebesar Rp295 miliar.

Kemudian, komitmen kerja sama ekosistem keuangan syariah sebesar Rp1 triliun yang terhitung mulai dari kegiatan Road to Fesyar, Road to ISEF, Festival Ekonomi dan Keuangan Syariah (Fesyar), hingga ISEF 2024.

Baca juga: ISEF Jadi Momentum Perkuat Ekonomi dan Keuangan Syariah di RI

“Tahun ini ISEF menampilkan 5 ribu pelaku usaha UMKM syariah unggulan dari berbagai daerah mulai dari sektor fesyen halal, makanan, hingga produk keuangan syariah dengan catatan total omzet penjualan mencapai Rp115 miliar hingga 2 November 2024,” ujar Destry dalam keterangan resmi, Senin 4 November 2024.

Destry menyebut, minat tinggi masyarakat pada seluruh rangkaian kegiatan ISEF tercermin dari jumlah kehadiran yang mencapai 1,5 juta pengunjung, baik yang hadir secara luring maupun daring, dari dalam maupun luar negeri.

Menurutnya, ISEF bukan hanya sebuah festival, tetapi juga wadah kolaborasi yang mempertemukan berbagai pihak untuk bersama-sama membangun ekosistem syariah yang berkelanjutan.

“Sinergi, inovasi, digitalisasi, serta kepatuhan terhadap prinsip eksyar diperlukan untuk mewujudkan visi eksyar Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia,” imbuhnya.

Baca juga: Kejar Pertumbuhan Ekonomi Syariah, Indonesia Harus Tiru Negara Ini

Untuk mendukung program tersebut, tambah Destry, inisiatif dan program ISEF sebagai kolaborasi Bank Indonesia bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Pemerintah, industri, dan berbagai pihak terkait lainnya perlu terus diperkuat.

“Sehingga dapat memberikan manfaat bagi kemaslahatan umat dan masyarakat Indonesia dan mendorong industri eksyar Indonesia semakin berdaya saing di tingkat global,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

11 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

17 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

18 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

19 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

20 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago