Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan menggelar Festival Ekonomi Syariah Indonesia atau Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) pada 11-15 Desember 2018 yang akan digelar di Surabaya dengan tema “Strengthening National Economic Growth: The Creation of Halal Value Chains and Innovative Vehicles”.
Seperti dikutip dari keterangan BI di Jakarta, Jumat, 7 Desember 2018, ISEF 2018 menjadi komitmen nyata dan dukungan anggota Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) termasuk BI, dan instansi terkait lainnya untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
Terdapat 3 (tiga) topik yang diangkat sebagai penjabaran tema ISEF dimaksud. Pertama, yaitu penguatan halal value chain. Kedua, peningkatan alternatif pembiayaan didukung dengan instrumen keuangan komersial dan sosial syariah, dan ketiga, optimalisasi pengembangan ekonomi syariah berbasis kajian dan riset.
Tema ISEF 2018 menggambarkan tahap peletakan fondasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (2015-2018) dalam blueprint pengembangan ekonomi keuangan syariah, sebelum memasuki fase kedua pada tahun 2019 nanti, yaitu tahap penguatan strategi dan program ekonomi keuangan syariah.
ISEF tahun ini menjadi salah satu implementasi pilar ketiga dari fokus strategi utama blueprint pengembangan ekonomi keuangan syariah, yaitu Penguatan Riset, Asesmen, dan Edukasi. Sekaligus menjadi momentum tahunan untuk mendorong peningkatan pemahaman dan keterlibatan masyarakat terhadap pengembangan ekonomi keuangan syariah.
ISEF 2018 terdiri dari kegiatan Sharia Economic Forum dan Sharia Fair yang mengintegrasikan pengembangan sektor keuangan dan sektor riil.
Shari’a Economic Forum yang berlangsung mulai tanggal 11 – 14 Desember 2018 meliputi kegiatan seminar, workshop, focus group discussion dan international working group meeting, yang melibatkan tokoh, pakar serta praktisi ekonomi dan keuangan syariah nasional maupun internasional.
Berbagai topik yang diangkat dalam shari’a economic forum terkait dengan pilar fokus strategi utama blueprint pengembangan ekonomi keuangan syariah baik terkait pemberdayaan, pendalaman pasar keuangan syariah, maupun riset.
Sementara itu, shari’a fair yang akan berlangsung pada 11 – 15 Desember 2018 diselenggarakan untuk mendukung pelaksanaan strategi pencapaian halal supply chain yang meliputi penguatan di sektor pertanian terintegrasi (integrated farming), industri pengolahan (halal food and fashion), energi terbarukan (renewable energy), dan wisata halal (halal tourism).
Penyelenggaraan shari’a fair juga menjadi bentuk implementasi pilar pertama dari fokus strategi utama pada blueprint pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, yaitu pemberdayaan ekonomi syariah.
Kegiatan ISEF 2018 merupakan puncak rangkaian acara ekonomi keuangan syariah. Sebelumnya acara didahului dengan kegiatan Festival Syariah (FESyar) di 3 (tiga) wilayah utama ekonomi syariah lainnya, yaitu Semarang (2-4 Mei 2018), Lampung (2-5 Agustus 2018), dan Balikpapan (2-4 November 2018). (*)
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan untuk mendukung target pemerintah menambah kapasitas pembangkit energi… Read More
Jakarta - Additiv, perusahaan penyedia solusi keuangan digital, mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Syailendra Capital, salah… Read More
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More