Jakarta – Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo memastikan, penawaran umum saham perdana atau IPO (initial public offering) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) batal dilaksanakan tahun 2023 ini.
Menurut Wamen BUMN, hal ini ditunda dikarenakan momentum pasar dinilai belum tepat untuk melakukan IPO. Apalagi, harga minyak sedang mengalami menurun.
“Pasti enggak tahun ini. Jadi kita akan tunda Pertamina Hulu Energi untuk listingnya, kita tunda sampai tunggu market momentumnya, karena sekarang harga oil-nya lagi turun, dan kita akan fokus di operational improvement,” ujar Kartika di Jakarta, Rabu, 26 Juli 2023.
Baca juga: Pertamina Gantikan Shell Kelola Blok Masela, Segini Keuntungan yang Didapat Ekonomi RI
Dia pun menambahkan, pihaknya akan mendorong peningkatan eksplorasi dan pengeboran agar produksi semakin meningkat, serta sumur baru bisa ditemukan.
“Kita akan cari partner untuk mencari investasi untuk menemukan sumurnya, listingnya kita tunda dulu,” jelasnya.
Sebelumnya, PHE direncanakan akan melakukan initial public offering (IPO) di tahun ini dan akan menawarkan sahamnya ke publik sebesar 10-15%.
Pelaksanaan IPO bertujuan untuk meningkatkan transparansi akuntabilitas, aksi korporasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan diversifikasi sumber pendanaan, karena selama ini PHE mendapatkan melalui induknya, yaitu PT Pertamina. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More