Jakarta – Penawaran Saham Perdana (IPO) PT Bukalapak pada awal Agustus 2021 menimbulkan pro dan kontra dari para investor. Setelah 2 hari menunjukkan penguatan, harga saham dengan kode BUKA ini sontak mengalami koreksi tajam pada hari ketiga.
Analis Panin Sekuritas, Wiliam Hartanto memandang bahwa Bukalapak tidak berhasil memenuhi ekspetasi para investor yang mengharapkan tren penguatan harga pada saham teknologi. Menurutnya, salah satu alasan koreksi tajam dari saham BUKA adalah aksi profit taking yang dilakukan oleh para investor.
“Asumsi saya disini adalah adanya pemegang saham Bukalapak yang melakukan profit taking sehingga sisi supply lebih besar, penjualnya lebih besar dan harganya mengalami penurunan,” ujar Wiliam dalam Market 30 Menit: Euforia IPO Bukalapak, “Untung atau Buntung?”, Senin, 16 Agustus 2021.
Lebih jauh, Wiliam memproyeksikan saham BUKA masih akan mengalami tekanan untuk beberapa waktu ke depan. Banyaknya investor asing yang melakukan aksi jual akan terus menyebabkan tekanan pada saham Bukalapak.
Ia mengungkapkan tekanan pada saham BUKA akan bergantung pada investor-investor lokal. Pelemahan akan mereda jika investor lokal tidak ikut-ikutan melakukan aksi jual. Sebaliknya, aksi panic selling pada investor lokal akan semakin memperpanjang tekanan pada saham BUKA. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Kinerja Bank Riau Kepri Syariah (BRK Syariah) hingga September 2024 menunjukkan tren positif… Read More
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka opsi untuk ‘menyatukan’ PT… Read More
Jakarta – Kembalinya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) membuka kekhawatirkan negara-negara sekutu AS… Read More
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (8/11) melanjutkan… Read More
Jakarta - Raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei, merilis tablet terbaru, HUAWEI MatePad Pro 12.2 pada… Read More
View Comments
Panik ga.. Panik ga?
Ya panik lahhh.. masa kagak 😂😂😂