Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini kembali ditutup pada zona merah pada level 6735,89 atau anjlok 0,34 persen dari dibuka pada level 6758,65 pada pembukaan perdagangan hari ini (30/10).
Pilarmas Investindo Sekuritas, menyebutkan bahwa, pelemahan IHSG hari ini dipicu oleh aksi investor yang cenderung wait and see untuk berinvestasi di pasar saham dan beralih ke aset lebih aman seperti emas.
“Para investor lebih memilih aset yang bersifat safe haven seperti emas, karena peperangan antara Israel dan Hamas semakin memanas terutama adanya rencana dari Israel untuk mengepung Gaza dalam tahap kedua,” ucap tim riset dalam closing review di Jakarta, 30 Oktober 2023.
Baca juga: Investor Pasar Modal Tumbuh 13,76 Persen, Masih Didominasi Milenial dan Gen Z
Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 376 saham terkoreksi, 175 saham menguat, dan 201 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 20,37 miliar saham diperdagangkan dengan 1,30 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp10,29 triliun.
Kemudian, seluruh indeks kompak mengalami pelemahan, dengan dengan IDX30 melemah 0,26 persen menjadi 458,04, LQ45 melemah 0,40 persen menjadi 889,34, JII melemah 1,40 persen menjadi 521,59, dan Sri-Kehati melemah 0,29 persen menjadi 416,21.
Lalu, hanya dua sektor yang mengalami penguatan, yaitu sektor infrastruktur menguat 3,22 persen dan sektor industrial menguat 0,13 persen.
Sementara itu, sektor lainnya mengalami pelemahan, diantaranya adalah sektor kesehatan melemah 2,35 persen, sektor siklikal melemah 1,89 persen, sektor energi melemah 1,76 persen, sektor non-siklikal melemah 0,97 persen.
Serta, sektor transportasi melemah 0,92 persen, sektor teknologi melemah 0,80 persen, sektor bahan baku melemah 0,78 persen, sektor keuangan melemah 0,40 persen, dan sektor properti melemah 0,35 persen.
Baca juga: IHSG di Oktober Cenderung Menguat, Bank KBMI 4 jadi Penopang?
Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Martina Berto Tbk (MBTO), PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN), dan PT Mustika Ratu Tbk (MRAT). Sedangkan saham top losers adalah PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (ASMI), PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS), dan PT Royal Prima Tbk (PRIM).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). (*)
Editor: Galih Pratama
Balikpapan - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar membeberkan konsep pembangunan IKN Financial Center (pusat keuangan)… Read More
Banten - Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan melangsungkan groundbreaking… Read More
Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap alasan ‘molornya’ peluncuran Anti Scam Center (ASC) sebagai… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di awal pekan Oktober 2024, aliran modal asing masuk atau capital… Read More
Jakarta - Pemegang saham substansial PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin, yakni… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan data perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)… Read More