Ilustrasi: Remitansi rupiah/istimewa
Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (30/10) diprediksi akan melemah seiring dengan wait and see investor dan pelaku pasar global menantikan keputusan The Fed pada esok hari.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra ketika dihubungi oleh infobanknews di Jakarta. Dirinya menjelaskan, keputusan The Fed tersebut nantinya akan diikuti oleh sejumlah Bank Sentral di berbagai negara.
“Rupiah mungkin akan berkonsolidasi hari ini menantikan keputusan the Fed Kamis dinihari. Masih terbuka potensi adanya pemangkasan 25 bps,” kata Ariston di Jakarta, Rabu 30 Oktober 2019.
Walau begitu dirinya memandang, hingga saat ini berkembang presepsi The Fed tidak akan memotong bunga acuannya. Dengan prospek tersebut kelak bisa mendorong penguatan dolar.
“USD terhadap IDR berpotensi bergerak di kisaran 14.020 hingga 14.070,” tukas Ariston.
Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan hari ini (30/10) Kurs Rupiah berada di level Rp14.045/US$ posisi tersebut melemah tipis bila dibandingkan pada penutupan perdagangan kemarin (29/10) yang masih berada di level Rp14.035/US$.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (30/10) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.044/ US$ terlihat melemah dari posisi Rp14.028/US$ pada perdagangan kemarin (29/10). (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More