Jakarta – Kondisi pasar modal saat ini terbilang dinamis di tengah ketidakpastian global. Namun, jumlah investor pasar modal terus menunjukan peningkatan hingga 30 Juni 2022 meningkat sebesar 21,68% atau 9,1 juta dari 7,48 juta. Hal ini menjadi potensi bagi Mandiri Sekuritas dalam mencapai beberapa target hingga akhir tahun.
Direktur Retail PT Mandiri Sekuritas, Theodora Manik menjelaskan, bahwa dari 210 ribu nasabah yang aktif saat ini, perusahaan akan menargetkan peningkatan sebesar 45% hingga akhir tahun yang didukung oleh program MOST Carnaval 2022.
“Dengan adanya most carnaval ini dan kita punya sampai akhir tahun itu target kami adalah 45%, jadi mudah-mudahan ini tercapai karena per juni kemarin sudah mencapai 22%, sehingga target kita masih on track untuk 45% peningkatan di akhir tahun 2022,” ucap Theodora di Jakarta, Selasa, 2 Agustus 2022.
Selain peningkatan jumlah nasabah konvensional, lanjut dia, nasabah MOST Syariah juga akan mengalami peningkatan hingga 10% dari total 4000 nasabah MOST Syariah aktif. Diketahui jumlah peningkatan nasabah MOST Syariah mengalami peningkatan hingga 26% di tahun 2022.
“Untuk most syariah kita punya 4000 nasabah yang sebenernya masih sedikit challenging, peningkatan nasabah ini kita memang tidak lebih besar dibandingkan dengan konvensional yang biasa ya tapi kita targetkan 10% dari total nasabah kita yang aktif untuk di most syariah,” tambah Theodora.
Terkait dengan indeks pasar modal, Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana sangat optimis bahwa target indeks pasar modal Mandiri Sekuritas hingga akhir tahun bisa mencapai 7.300 yang ditopang oleh investor asing dan momentum progress pasar modal yang terbilang baik.
Baca juga : Gelar MOST Carnaval 2022, Mandiri Sekuritas Incar 10.000 Investor
“Untuk indeks pasar modal kita sangat optimis, pasar modal kita berhasil over prom di atas market dan pada akhir tahun target kita indeks kita di 7300 mudah-mudahan bisa tercapai kita optimis sekali dan pasar modal kita merupakan tujuan investor asingasing,” ucap Oki.
Di sisi lain, ia menambahkan bahwa beberapa sektor industri seperti energi dan healthcare memiliki banyak peminat dari investor domestik maupun asing, sehingga perusahaan optimis di akhir tahun dapat melakukan initial public offering (IPO) bagi investor lokal maupun global dengan melihat kondisi dinamika pasar modal. (*) Khoirifa
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More