News Update

Investor Cenderung Wait And See di Pasar Modal Pada Pilpres 2019

Jakarta – Executive Vice President Intermediary Business PT Schroder Investment Manajement Indonesia, M. Renny Raharja mengungkapkan pelaku pasar yang memiliki modal cukup besar diyakini tidak akan masuk ke market (pasar) pada saat perayaan Pemilihan Umum (Pemilu) di tahun 2019. Karena, mereka takut akan sosok Presiden yang terpilih untuk lima tahun mendatang.

“Karena mereka takut akan pemilihan presiden, mereka takut siapa sosok yang memenangi pada saat pemilu. Makanya, mereka tidak mau ekspansi besar-besaran di market,” Renny, di Jakarta, Kamis, 1 Maret 2018.

Jika sosok yang menang adalah Jokowi lanjutnya pada ajang pemilu mendatang, dia mengaku, mereka tidak terlalu berpikir lebih panjang. “Mereka juga masih banyak yang percaya, karena kinerja Jokowi sudah terlihat, kalau bukan Jokowi yang menang, itu ditakutkan,” jelas dia.

Baca juga: Waspadai Bursa Global Ambruk, Investor Perlu Berhati-Hati

Paling tidak, Renny menyatakan, partai politik yang banyak memenangi ajang Pilkada Serentak 2018, maka mereka akan memenangi kursi RI 1 dan RI 2. “Cenderungnya begitu, Pilkada paling banyak menang, maka itu cenderung akan memenangkan pemilu,” terang dia.

Namun demikian, sambung dia, pertumbuhan indeks di tahun ini masih cukup positif, bila dibanding perolehan di sepanjang 2018. Asalkan, kinerja pertumbuhan laba emiten di posisi yang positif.

Selain itu, kinerja pertumbuhan ekonomi juga memberikan dampak yang banyak. Lantaran, kondisi internal merupakan sentimen yang besar, bila dibanding dari eksternal. “Kondisi internal berpengaruh besar sekarang, bila dibanding eksternal. Itu yang terjadi,” pungkas dia. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Bank Mandiri Nilai Pemangkasan Suku Bunga BI Bisa Tingkatkan Likuiditas

Jakarta - Bank Mandiri menilai keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate… Read More

5 mins ago

Utang Luar Negeri Pemerintah Tumbuh 5,4 Persen, jadi USD424,1 M per November 2024

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh melambat. Posisi ULN Indonesia pada November… Read More

18 mins ago

PLN dan Pemerintah Perkuat Elektrifikasi, Desa Berlistrik Tembus 99,92 Persen pada 2024

Jakarta - PT PLN (Persero) terus berupaya menghadirkan listrik di semua wilayah di Indonesia. Hingga… Read More

44 mins ago

BNI Sambut Baik Penurunan BI Rate, Ini Harapan Royke Tumilaar

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyambut baik langkah Bank Indonesia (BI)… Read More

1 hour ago

Sun Life dan CIMB Niaga Perpanjang Kemitraan Bancassurance hingga 2039

Jakarta - PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life Indonesia) dan PT Bank CIMB Niaga… Read More

1 hour ago

Pasar Respons Data Inflasi AS, Rupiah Berpotensi Menguat

Jakarta – Nilai tukar rupiah diprediksi berpeluang untuk menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini setelah… Read More

3 hours ago