Market Update

Investor Baru Meledak, Reksa Dana Pendapatan Tetap PT IIM Catat Pertumbuhan 13 Persen

Jakarta – Pasar modal domestik menunjukkan dinamika positif tahun ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat 643 ribu investor baru pada September 2025, sehingga total investor tercatat mencapai 18,66 juta, tumbuh 25,50 persen secara tahunan. Secara year-to-date (ytd), jumlah investor meningkat 3,79 juta.

Direktur PT Insight Investments Management (PT IIM), Ria M. Warganda, menilai lonjakan investor baru sebagai momentum memperkuat produk reksa dana pendapatan tetap.

“Pertumbuhan jumlah investor yang pesat menunjukkan semakin besarnya minat masyarakat terhadap instrumen pasar modal. Kami melihat hal ini sebagai momentum untuk mendorong peningkatan AUM reksa dana, khususnya di segmen pendapatan tetap yang memiliki karakter cenderung stabil dan sesuai dengan profil risiko investor baru,” ujar Ria.

Baca juga: Wamenkop Dorong Rebranding Kopdes Merah Putih Jadi Koperasi Modern dan Produktif

Per September 2025, Dana Kelolaan (AUM) industri reksa dana tercatat Rp581,19 triliun, dengan reksa dana pendapatan tetap mencatat pertumbuhan tertinggi 36,78 persen (ytd).

Ria menambahkan, kenaikan AUM tersebut tidak lepas dari meningkatnya kepercayaan investor terhadap reksa dana pendapatan tetap di tengah ketidakpastian ekonomi global. 

“Dalam situasi yang dinamis, investor cenderung memilih instrumen dengan risiko yang lebih terukur, sehingga mendorong arus masuk ke reksa dana pendapatan tetap”,  jelasnya. 

Ria melanjutkan, tren positif ini diperkuat penguatan pasar obligasi domestik, seiring penurunan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen pada September 2025.

Ria menyebut langkah ini mendorong harga obligasi naik dan memperkuat prospek reksa dana pendapatan tetap.

“Bank Indonesia memangkas BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen pada September 2025, langkah yang mencerminkan arah kebijakan moneter yang lebih akomodatif. Tren penurunan suku bunga ini umumnya berdampak positif bagi pasar obligasi, karena mendorong kenaikan harga obligasi dan memperkuat prospek kinerja instrumen pendapatan tetap. Dengan demikian, peluang imbal hasil reksa dana pendapatan tetap ke depan menjadi semakin menarik bagi investor,” jelas Ria.

Ia menilai bahwa kombinasi antara meningkatnya basis investor dan kebijakan suku bunga yang lebih longgar menjadi katalis utama bagi penguatan kinerja reksa dana pendapatan tetap hingga akhir tahun. 

“Kami melihat produk berbasis obligasi akan tetap atraktif karena menawarkan keseimbangan antara potensi imbal hasil dan stabilitas. Dalam kondisi seperti ini, reksa dana pendapatan tetap memiliki posisi strategis untuk memberikan hasil yang kompetitif di tengah tren penurunan suku bunga,” lanjutnya.

Baca juga: Purbaya Ancam Pegawai Kemenkeu Nakal: Kalau Dia Ngibulin Saya, Selesai!

Selain faktor makroekonomi, Ria menekankan pentingnya pendalaman literasi dan edukasi investasi sebagai langkah berkelanjutan untuk memastikan pertumbuhan investor baru diimbangi dengan pemahaman yang memadai.

“Tantangan ke depan bukan hanya menarik investor baru, tetapi juga memastikan mereka memiliki pemahaman tentang profil risiko dan horizon investasi yang sesuai. Karena itu, kami di PT IIM terus memperkuat inisiatif literasi pasar modal melalui berbagai kanal digital dan program edukasi,” jelas Ria.

Peningkatan Dana Kelolaan Reksa Dana Pendapatan Tetap PT IIM

Sejalan dengan tren industri, PT IIM mencatat peningkatan dana kelolaan dalam produk reksa dana pendapatan tetap. Dalam satu tahun terakhir per 30 September 2025 dana kelolaan pada produk reksa dana pendapatan tetap PT IIM tumbuh di atas 13% seiring meningkatnya kepercayaan terhadap profil risiko yang lebih terukur. 

“Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa semakin banyak investor yang memahami karakter instrumen pendapatan tetap sebagai pilihan ideal di tengah dinamika pasar. Kami melihat pola yang sehat, di mana investor mulai menyeimbangkan antara potensi imbal hasil dan risiko dengan lebih matang,” ujar Ria. 

Baca juga: EATS Gandeng OttoDigital, Permudah Transaksi Digital Karyawan dalam Satu Aplikasi

PT IIM juga mencatat kinerja positif pada produk-produk reksa dana pendapatan tetapnya, yang tumbuh konsisten di tengah volatilitas pasar global. Penguatan ini tidak hanya didorong oleh faktor makroekonomi, tetapi juga oleh semakin matangnya pemahaman investor terhadap konsep value investing yakni pendekatan investasi yang menekankan pada nilai intrinsik dan potensi jangka panjang.

“Investor kini semakin rasional dalam menentukan strategi investasinya. Pemahaman terhadap value investing mendorong mereka untuk melihat peluang dari instrumen yang memiliki fundamental kuat dan stabilitas kinerja, seperti reksa dana pendapatan tetap,” kata Ria.

Salah satu produk Reksa Dana PT IIM, Reksa Dana Fixed Income Insight TRIM Golf Pro Acceleration Fund (I-GOLF) yang baru diluncurkan 5 Februari 2025 mencatat pertumbuhan solid (Lihat Fig. 1) sejalan tren penguatan produk reksa dana pendapatan tetap. 

Dari sisi kinerja, Reksa Dana I-GOLF Kelas B mencatat performa historis yang solid. Per 30 September 2025, produk ini membukukan imbal hasil 6 bulan sebesar 7,94 persen, melampaui benchmark yang berada di 5,65 persen. 

“Dengan karakter yang stabil, reksa dana pendapatan tetap akan tetap menjadi pilihan strategis bagi investor yang mengutamakan keseimbangan antara risiko dan imbal hasil. Kami percaya segmen ini memiliki ruang pertumbuhan yang kuat, didukung oleh basis investor yang semakin luas dan kesadaran yang tumbuh terhadap pentingnya investasi jangka panjang yang bernilai,” tutup Ria. (*)

Yulian Saputra

Recent Posts

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

3 mins ago

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

7 mins ago

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

1 hour ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

2 hours ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

2 hours ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

3 hours ago