Jakarta – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengakui, investor Amerika Serikat (AS) menyatakan minatnya untuk berinvestasi di sektor makanan. Perusahaan makanan asal AS tersebut membidik lokasi usahanya di Indonesia Timur.
Kepala BKPM, Franky Sibarani mengatakan, minat perusahaan AS yang bergerak di bidang usaha pengolahan seafood dan daging ini cukup serius. Pasalnya, selama ini perusahaan tersebut telah mengimpor produk-produk seafood asal Indonesia ke Amerika.
“Jadi dengan dikeluarkannya bidang usaha coldstorage dari DNI, diharapkan perusahaan dapat masuk ke Indonesia dan melakukan investasi di bidang hilir hasil laut tersebut,” ujar Franky dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 17 Februari 2016.
Pemerintah melalui paket kebijakan ekonomi jilid X mengeluarkan 35 bidang usaha dari daftar negatif investasi. Salah satunya adalah bidang usaha coldstorage yang banyak dibutuhkan oleh produsen pengolahan seafood untuk menjaga produk-produk hasil laut tetap segar.
Dalam regulasi Perpres 39 Tahun 2014, bidang usaha coldstorage dibatasi 33% untuk Sumatera, Jawa dan Bali, dan 67% untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Dengan dikeluarkan dari DNI, maka bidang usaha coldstrorage terbuka 100% untuk asing di wilayah manapun di Indonesia.
Menurutnya, nilai positif dari minat investasi perusahaan makanan Amerika ini adalah rencana lokasi investasi di kawasan timur Indonesia. “Ini positif bagi program pemerintah dalm mendorong pemerataan investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia,” ucap Franky.
Lebih lanjut Franky mengemukakan, bahwa perusahaan asal AS itu juga telah beberapa kali berkunjung ke Indonesia dan saat ini tengah mematangkan rencana investasi tersebut. “Perusahaan menyampaikan concern-nya di bidang regulasi, kepemilikan lahan serta ekspor,” ungkapnya.
Berdasarkan data BKPM tahun 2015, realisasi investasi industri makanan yang masuk dalam sektor prioritas padat karya tercatat Rp43,5 triliun terdiri dari 2.185 proyek.
Sedangkan pada 2016 BKPM menargetkan capaian realisasi investasi bisa tumbuh 14,4% dari target tahun 2015 atau mencapai Rp 594,8 triliun. Realisasi ini dikontribusi dari PMA sebesar Rp386,4 triliun atau naik 12,6% dari target PMA tahun lalu, serta dari PMDN sebesar Rp 208,4 triliun naik 18,4% dari target PMDN tahun lalu.
Sementara dari sisi penyerapan tenaga kerja di 2016, BKPM menargetkan penyerapan 2 juta tenaga kerja. Untuk mencapai target tersebut, BKPM pada menetapkan 10 negara prioritas termasuk di antaranya Amerika Serikat, Australia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, RRT, Timur Tengah, Malaysia, dan Inggris. (*) Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More