Papan Saham; Alternatif investasi. (Foto: Budi Urtadi)
Jakarta–Bagi kaum muslimin yang masih awam terhadap investasi di pasar modal atau merasa takut untuk berinvestasi karena ragu kehalalan dari hasil yang didapat, kini jangan khawatir.
Karena produk investasi berbasis syariah dipasar modal cukup banyak bahkan setiap tahunnya jumlah emiten yang masuk kategori syariah terus meningkat. Hingga kini ada 318 saham atau 61% dari total kapitalisasi pasar saham Indonesia masuk kategori saham syariah.
Melihat hal ini Chief Economist and Director for Investor Relation Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat mengatakan, seharusnya masyarakat muslim di Indonesia tidak perlu takut untuk berinvestasi. Pasalnya Nabi Yusuf AS dalam kitab suci mengatakan ‘Hendaklah kalian bercocok tanam dengan sungguh-sungguh’, hal itu dapat diartikan sebagai berinvestasi.
“Nabi Yusuf menyarankan untuk menanam, itu juga yang saya ibaratkan dalam berinvestasi. Karena memang dalam kita berinvestasi di pasar modal itu sama saja kita menanam yang pada akhirnya berbuah,” kata Budi di Gedung BEI, Jakarta, Kamis, 31 Maret 2016.
Ia mengatakan berinvestasi di pasar modal jauh lebih bermanfaat ketimbang menabung. Dana yang ditanamkan juga bisa berguna bagi perusahaan yang mempekerjakan ribuan karyawan.
Namun Budi menegaskan, seperti saran Nabi Yusuf yang diartikan sebagai investasi berkelanjutan, maka dia menyarankan agar terus menjaga keberlangsungan investasinya. Selalu petik hasil dari investasi dan tidak rakus dalam mengambil keuntungan.
Sehingga keseimbangan dari pola berinvestasi harus di jaga. Jangan sampai terpengaruh nafsu untuk mengambil keuntungan, juga jangan sampai bernafsu untuk menahan memetik keuntungan karena dianggap akan dapat mendapatkan keuntungan yang lebih.
“Contoh seperti pada 2008 silam, banyak yang bangkrut karena rakus. Mereka berpikir sahamnya bakal naik terus, padahal seharusnya dijual, dipindahkan ke yang lain. Alhasil buahnya busuk, rugilah dia,” pungkasnya. (*) Dwitya Putra
Esitor: Paulus Yoga
Poin Penting RUPSLB Jasa Raharja pada 31 Desember 2025 menetapkan perubahan jajaran direksi perusahaan. Muhammad… Read More
Poin Penting PKSS dan Universitas Sriwijaya memperkuat kerja sama strategis untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja… Read More
Poin Penting BRI Insurance membayarkan klaim KTU sebesar Rp253,8 juta kepada 188 nasabah terdampak erupsi… Read More
Poin Penting Kemenhub mencatat 10,1 juta orang bepergian selama Nataru 2025/2026, naik 4,85% dibanding tahun… Read More
Poin Penting Bank Sumut resmi berubah status hukum menjadi Perseroda melalui keputusan RUPSLB pada 30… Read More
Poin Penting Pada 2024, sebanyak 27 pegawai Bea Cukai diberhentikan karena fraud dan pelanggaran berat,… Read More