Jakarta – Thomas Trikasih Lembong, atau akrab disapa Tom Lembong, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi yang berkaitan dengan impor gula pada periode 2015-2016.
Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengumumkan penetapan status tersangka terhadap Tom Lembong, yang pada periode tersebut menjabat Menteri Perdagangan, Selasa, 29 Oktober 2024, malam.
Sebelum menjadi tersangka, Tom Lembong dikenal sebagai co-captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) untuk pemilihan presiden 2024.
Baca juga: Daftar Lengkap Susunan Timnas AMIN, Tim Pemenangan Anies-Cak Imin
Ia pun sempat menjabat berbagai posisi penting di pemerintahan. Selain pernah menduduki kursi Menteri Perdagangan, Tom Lembong juga pernah menjadi Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2016-2019 di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Merujuk informasi dari berbagai sumber, Tom Lembong lahir pada 4 Maret 1971. Ia meraih gelar Bachelor of Arts di bidang arsitektur dan tata kelola dari Universitas Harvard pada 1994.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Tom memulai karier di Divisi Ekuitas Morgan Stanley di New York dan Singapura pada 1995, kemudian menjadi bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia pada 1999-2000.
Selama periode 1998-1999, ia bekerja di Deutsche Bank di Jakarta, di mana ia terlibat dalam rekapitalisasi dan merger beberapa bank besar, termasuk Bank Bumi Daya, Bank Eksim, Bank Dagang Negara, dan Bank Bapindo menjadi Bank Mandiri.
Baca juga: Breaking News! Tom Lembong jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula
Tom juga menjabat sebagai Senior Vice President dan Kepala Divisi di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada 2000-2002, yang bertugas merekapitalisasi sektor perbankan Indonesia setelah krisis keuangan 1998.
Ia kemudian bergabung dengan Farindo Investments pada 2002-2005 dan menjadi salah satu pendiri serta CEO Quvat Management, sebuah perusahaan dana ekuitas swasta yang didirikan pada 2006.
Di dunia politik, Tom Lembong dikenal sebagai mantan penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk Presiden Jokowi saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia diangkat sebagai Menteri Perdagangan pada 2015-2016 dan kemudian sebagai Kepala BKPM pada 2016-2019, yang kini dikenal sebagai Kementerian Investasi.
Tom juga bertanggung jawab atas beberapa pidato ikonik Jokowi, termasuk pidato “Game of Thrones” yang disampaikan di pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada 2018 dan pidato “Thanos” di Forum Ekonomi Dunia.
Baca juga: Segini Kekayaan Tom Lembong, Tersangka Dugaan Korupsi Impor Gula
Saat ini, ia aktif di Dewan Penasihat Internasional Institut Kajian Strategis Internasional (IISS) di London dan Dewan Penasihat Internasional Plastic Omnium, sebuah perusahaan otomotif asal Prancis.
Pada Agustus 2021, Tom ditunjuk sebagai Ketua Dewan PT Jaya Ancol, satu-satunya Badan Usaha Milik Pemerintah Provinsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tom juga mendirikan Consilience Policy Institute, lembaga pemikir yang berfokus pada advokasi kebijakan ekonomi internasional di Singapura.
Baca juga: Kasus Pajak Menjerat Jubir Timnas AMIN, DJP Akhirnya Buka Suara
Berkat dedikasinya, Tom telah menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Pemimpin Muda Global dari Forum Ekonomi Dunia pada 2008, Asia Society Australia-Victoria Distinguished Fellowship pada 2017, dan Gwanghwa Medal dari Korea Selatan pada 2020. (*)
Jakarta - Pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk mendorong industri perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah… Read More
Jakarta – Indonesia dan negara berkembang lainnya menuntut komitmen lebih jelas terhadap negara maju terkait… Read More
Jakarta – Kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) Harrier milik Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE… Read More
Bangkok – Indonesia dianggap sebagai pasar yang menarik bagi banyak investor, khususnya di kawasan Asia… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mendukung program pembangunan 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto yang… Read More
Padang - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengapresiasi kinerja Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB)… Read More