Jakarta – Dibulan suci ini, PT Insight Investments Management (INSIGHT) mengaku tengah fokus menawarkan produk unggulannya yang berbasis syariah, yakni Reksa Dana Pasar Uang Insight Money Syariah (I-Money Syariah), Reksa Dana Campuran Insight Syariah Berimbang (I-Share), dan Reksa Dana Pendapatan Tetap Insight Hajj Syariah Fund (I-Hajj Syariah Fund).
Ketiga produk investasi di atas terklasifikasi halal dan sesuai prinsip syariah, sesuai ketentuan Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) yang telah mengeluarkan fatwa No. 20/DSN-MUI/IV/2001, yakni membolehkan umat Islam untuk berinvestasi reksa dana, khususnya reksa dana syariah.
Baik Insight Money Syariah (I-Money Syariah), Insight Syariah Berimbang (I-Share), dan Insight Hajj Syariah Fund (I-Hajj Syariah Fund) memiliki catatan
kinerja cemerlang, sehingga investor dapat berinvestasi dengan maksimal pada ketiga produk reksa dana tersebut.
Selain kinerja historikal yang unggul. Melalui semua produknya INSIGHT memberikan kesempatan bagi setiap pemilik Unit Penyertaan reksa dana kelolaannya, untuk berkontribusi kepada masyarakat dan berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan. Termasuk juga berkontribusi untuk lingkungan tempat kita hidup bersama ini.
Dengan menyisihkan sebagian dari pendapatannya, INSIGHT mendukung beragam kegiatan sosial bagi sesama dan
lingkungan, yang disalurkan melalui kerja sama dengan para mitra Corporate Social
Responsibility (CSR) INSIGHT.
Insight Money Syariah (I-Money Syariah) merupakan produk reksa dana pasar uang syariah yang diluncurkan pada 30 September 2015. Kebijakan investasinya mengatur bahwa 100% dari portofolionya diinvestasikan di instrumen pasar uang syariah dalam negeri atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
Insight Money Syariah (I-Money Syariah) cocok untuk investor pemula ataupun investor konservatif yang cenderung menghindari risiko.
Direktur PT Insight Investments Management Ria Meristika Warganda, menyatakan di tengah ketidakpastian pasar modal akibat pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia
sejak 2020 hingga sekarang, kinerja Insight Money Syariah (I-Money Syariah) tetap tidak terdampak signifikan.
“Per 6 April 2021, Insight Money Syariah (I-Money Syariah) mencatatkan pertumbuhan
sebesar 32,6 persen (neto) dalam 5 tahun,” kata Ria Warganda dalam keterangannya di
Jakarta, 27 April 2021.
Ria Warganda menambahkan bahwa INSIGHT juga menawarkan produk unggulannya yang lain, yakni Reksa Dana Campuran Syariah Insight Syariah Berimbang (I-Share). Reksa dana ini
memiliki alokasi aset yang fleksibel dan kinerja yang relatif stabil pada kondisi pasar yang volatile.
“Keunggulan lain dari Insight Syariah Berimbang (I-Share) adalah berhasil mencetak performa yang stabil dalam periode tiga dan lima tahun, saat pasar bergejolak,” kata Ria Warganda.
Insight Syariah Berimbang (I-Share) juga berinvestasi pada saham-saham papan utama dan likuid yang masuk dalam Daftar Efek Syariah, sehingga kinerjanya bisa optimal.
Per 16 Maret 2021, Insight Syariah Berimbang (I-Share) memiliki performa pertumbuhan sebesar 44,92 persen (neto) dalam periode 3 tahun dan 54,46 persen (neto) dalam periode 5 tahun.
Sementara itu, kinerja Reksa Dana Insight Hajj Syariah Fund (I-Hajj Syariah Fund) juga sudah diakui publik dan diunggulkan sebagai reksa dana pendapatan tetap syariah terbaik sepanjang lebih dari 10 tahun.
Terbukti dari banyak penghargaan yang sudah diraih oleh Reksa Dana Haji
Syariah (I-Hajj Syariah Fund) secara konsisten selama ini, seperti dari Majalah Investor sebagai Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah Terbaik (periode 3 dan 5 tahun) Tahun 2019 dan 2020 lalu.
“Ketiga reksa dana ini menawarkan peluang terbesar untuk klien Insight Invesments Management (INSIGHT). INSIGHT percaya bahwa portofolio investasi bisa dikelola dengan baik dengan mengintegrasikan tiga perspektif analisa yakni, analisa makro top – down, analisa sektor industri bottom up, serta analisa kuantitatif untuk menentukan strategi alokasi portofolio,” Ria Warganda memaparkan. (*)
Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini… Read More
Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah mencatatkan capaian positif yang ditandai dengan… Read More
Jakarta - Pemerintah resmi menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen.… Read More
Padang – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) resmi meluncurkan aplikasi terbaru, BPKH Apps pada November… Read More
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (27/12) ditutup melanjutkan pelemahannya ke… Read More
Jakarta – Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara kepada crazy rich asal… Read More