Jakarta – Selama 2020, penyaluran kredit di Indonesia mengalami perlambatan. Selain karena adanya tekanan ekonomi akibat pandemi, kesenjangan (gap) antara kebutuhan kredit masyarakat dan penyaluran dana dari institusi keuangan juga masih menjadi isu krusial.
Dari 260 juta populasi penduduk Indonesia, angka penetrasi kartu kredit baru berada pada angka 3,2%. Salah satu tantangan terbesar dalam penyaluran kredit adalah terbatasnya riwayat kredit individu. Misalnya, pemilik usaha informal yang tidak memiliki pembukuan, atau karyawan muda yang baru memulai karirnya sehingga sulit mendapatkan kredit dari lembaga pembiayaan konvensional.
Salah satu yang menjadi kunci dalam menjembatani kredit gap di Indonesia hingga mampu mempercepat penyaluran kredit adalah dengan mengembangkan penilaian credit scoring (skor kredit) melalui inovasi dan peningkatan variasi data penilaian. Kehadiran fintech lending lantas membawa angin segar.
Oleh karena itu, melalui teknologi sistem skor kredit yang dimiliki fintech lending mampu menganalisa profil calon peminjam secara lebih cepat, efisien, komprehensif, dan mengurangi kebiasan data. Hal ini berdampak pada peningkatan kelayakan kredit sehingga mampu memperluas akses kredit bagi masyarakat, dengan proses pengajuan kredit yang lebih mudah dan cepat.
Sebagai pelaku fintech lending, Kredivo terus membantu pemerintah untuk turut mempercepat penyaluran kredit di 2021, salah satunya dengan fokus meningkatkan inovasi skor kreditnya yang mampu merangkul pengguna dengan histori kredit terbatas dan tidak terjamah institusi keuangan konvensional.
Paramananda Setyawan, Chief Data Officer Kredivo mengatakan, adopsi machine learning menggunakan kombinasi data tradisional dan data alternatif memungkinkan perusahaan menganalisis skor kredit pengguna dengan metrik setaraf bank, dalam waktu yang lebih cepat dan efisien.
“Alternatif ini dapat menjadi salah satu solusi untuk menjawab tantangan gap kredit di Indonesia,” kata Paramananda melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu 6 Januari 2021.
Hingga kini, credit scoring Kredivo telah menilai kelayakan kredit lebih dari 500 ribu pengguna tiap bulannya serta mampu menyalurkan kredit bagi lebih dari 2 juta pengguna atau 25% dari basis pengguna kartu kredit saat ini. Lebih dari 60% dari total pengguna tersebut mendapatkan akses kredit pertamanya melalui Kredivo.
Inovasi skor kredit Kredivo bahkan telah mendapatkan pengakuan di industri melalui penobatan dari The Asian Banker Indonesia Awards dan IDC Digital Transformation Awards pada 2019 lalu. Selain itu, melalui kemampuan dan standarisasi manajemen risiko yang setaraf dengan bank, Kredivo juga mampu menunjukkan kredibilitasnya di industri keuangan, terbukti lewat keberhasilannya meraih sejumlah pendanaan lini kredit dari bank nasional dan perusahaan investasi global.
Bahkan di tengah kondisi ekonomi yang menantang saat ini, Kredivo masih tetap mampu menjaga metrik manajemen risiko setaraf mid-tier bank di Indonesia. Lebih lanjut, setidaknya terdapat 4 kelebihan inovasi credit scoring dibandingkan dengan metode analisa kredit yang konservatif, yaitu: Meningkatkan kualitas penilaian kelayakan kredit, memperluas akses kredit dan mempercepat penyerapan kredit, penyajian data yang lebih akurat dan real-time serta Mengurangi bias informasi inovasi yang didesain oleh fintech telah memberikan dampak besar pada tingkat inklusi keuangan di berbagai negara.
Namun demikian, akses kredit yang semakin terbuka luas bagi masyarakat karena adanya inovasi skor kredit juga perlu diikuti dengan prinsip kehati-hatian, baik dari pelaku fintech maupun pengguna. “Kredivo senantiasa menerapkan prinsip responsible lending bagi para pengguna. Kami juga secara aktif melakukan berbagai edukasi terkait literasi keuangan sehingga masyarakat dapat secara bijak memanfaatkan akses kredit digital saat ini,” ucap Paramananda. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More