Jakarta – Perusahaan industri serat stapel buatan dan industri non – moven (bukan tenunan), PT Inocycle Technology Group Tbk akan melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering) di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perseroan akan melepas sahamnya ke publik sebanyak-banyaknya sebesar 800.000.000 atau sebesar 39,996 persen saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nominal Rp100, dengan range harga penawaran sebesar Rp240-Rp380 per saham.
Direktur PT Inocycle Technology Group Tbk Suhendra Setiadi memaparkan, seluruh dana hasil IPO tersebut akan digunakan sekitar 40 persen untuk pembayaran hutang kepada PT Putra Kary International, 30 persen untuk pengembangan bisnis baru melalui anak perusahaan baru dalam bentuk usaha patungan.
Sementara sekitar 30 persen akan digunakan untuk menambah modal kerja perseroan guna mendukung kegiatan operasional, diantaranya untuk pembelian baku.
“Kami akan mengembangkan lebih lanjut di masa depan karena kami akan melindungi lingkungan dan tren yang memakai recycle fiber akan terus meningkat,” ujarnya di Jakarta, Senin, 17 Juni 2019.
Direktur Utama perusahaan, Jaehyuk Choi mengatakan, saat ini pihakya memiliki kemampuan pengembangan produk dan kapabilitas produksi yang kuat, serta rekam jejak pada inovasi produk yang telah terbukti, sehingga menjadi salah satu keunggulan pihaknya dibandingkan dengan pesaing.
“Kami juga memiliki tim manajemen yang berpengalaman dengan rekam jejak yang baik dalam industri memberikan nilai tambah bagi kami,” tuturnya.
Jaehyuk menambahkan, laba bersih setelah pajak perusahaa pada akhir tahun 2018 sebesar Rp16.041 juta atau mengalami kenaikan sebesar 5,1 persen jika dibandingkan dengan laba bersih setelah pajak untuk tahun yang berakhir akhir 2017 sebesar Rp15.256 juta. Kenaikan ini seiring dengan naiknya laba kotor, laba usaha, dan laba sebelum pajak yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 47,1 persen, 55,1 persen, dan 9,4 persen.
Dalam penawaran umum perdana saham ini, bertindak sebagai penjamin emisi efek yanh telah ditunjuk oleh perseroan yaitu PT Shinhan Sekuritas dan PT Bahana Sekuritas.
Struktur pemegang saham sebelum penawaran umum dimiliki oleh PT Hilon Indonesia sebesar 68,61 persen dan PT Samudera Industri sebesar 31,39 persen. (*)
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More