Ekonomi dan Bisnis

Inisiator DeBio Diundang dalam Pertemuan G20

Jakarta – Pemrakarsa DeBio Network, Pandu Sastrowardoyo diundang untuk berbicara pada Pertemuan Kelompok Kerja Infrastruktur G20 ke-4 dengan topik “Consumers’ Awareness, Protection, and Blockchain for Traceablity in the Digital Economy”.

Seperti dimetahui, dalam beberapa dekade terakhir, globalisasi telah membantu spesialisasi industri. Pengiriman yang cepat dan murah memungkinkan perusahaan yang terpisah ribuan mil untuk bersaing satu sama lainnya.

Hal ini menyebabkan beberapa perusahaan kecil hingga menengah tidak mampu bersaing, dan perusahaan besar yang mampu bersaing dalam harga lebih memilih untuk membeli barang yang lebih murah dari luar negeri. Dengan demikian, menciptakan reaksi berantai dari penutupan usaha kecil hingga menengah yang berakibat pada meningkatnya spesialisasi dari suatu daerah / bangsa.

Satu produk dapat mengandalkan barang dari berbagai negara. Berbagai macam peristiwa seperti pandemi baru-baru ini memperluas masalah ini sehingga perusahaan di seluruh dunia mulai menyadari betapa pentingnya rantai pasokan bagi mereka dan betapa kurangnya kesadaran mereka terhadap jaringan pasokan mereka sendiri.

Menurut artikel River Logic, ada 5 tantangan besar dalam rantai pasok yang dihadapi korporasi di tahun 2020. Empat dari lima tantangan terkait erat dengan manajemen rantai pasokan. Kurangnya data mengenai rantai pasokan menyebabkan kekurangan barang yang tidak terduga karena sebagian besar perusahaan tidak menyadari dari mana tepatnya produk mereka berasal. Salah satu solusi potensial adalah memperbanyak transparansi dalam industri, dan solusi digital terdesentralisasi mungkin dapat membantu mengatasi masalah ini.

“Di masa depan, kami berpikir bahwa hal utama yang penting bagi rantai pasokan dan blockchain adalah tokenisasi IOU, faktur, dan semua dokumen lainnya baik aset fisik maupun digital serta pembayaran dapat di tokenisasi lebih lanjut dengan menggunakan teknologi blockchain ini,” kata Pandu kala menjadi pembicara pada Pertemuan Kelompok Kerja Infrastruktur G20 ke-4.

Blockchain adalah catatan transaksi digital yang terdistribusi ke seluruh jaringan sistem komputer. Sangat sulit untuk mengubah data transaksi di dalam blockchain karena blockchain tidak dapat diubah, sehingga integritas data dapat dijamin.

Digitalisasi aset akan memungkinkan metrik dan analitik tambahan yang dapat dikumpulkan secara anonim sehingga memungkinkan akses data yang mudah bagi perusahaan untuk mengetahui kondisi rantai pasokan mereka. Transparansi yang disediakan oleh solusi blockchain akan memungkinkan banyak hal mulai dari meningkatkan keterlacakan hingga meningkatkan efisiensi. Hal ini juga memungkinkan untuk membuat visualisasi jaringan rantai pasokan karena aset digital dapat dibuat agar dapat dioperasikan di antara berbagai jaringan blockchain.

Ia yang merupakan Chief Innovation Officer di Blocksphere, sebuah firma teknologi Business-to-Business dan Business-to-Government juga menyebutkan bahwa protokol ERC20 dan ERC721 sedang diimplementasikan untuk sistem manajemen rantai pasokan. ERC721 lebih umum digunakan saat ini karena lebih umum digunakan untuk NFT.

NFT adalah aset digital yang sangat mengambil alih perhatian di dunia internet akhir-akhir ini. Saat ini, penggunaan NFT yang paling populer adalah untuk penjualan seni digital tetapi juga dapat digunakan untuk pemberian token pada aset lain seperti dokumen pembelian, pembayaran, dll.

Digitalisasi aset akan membawa sejumlah marketplace baru untuk menjual dan memperdagangkan aset ini. Hal ini terbukti dengan banyaknya marketplace NFT di seluruh dunia. Contohnya adalah Unique One, pasar aset digital nirlaba. Unique One kebanyakan menjual seni digital, tetapi ada juga contoh orang-orang yang menjual barang fisik nyata di situs tersebut.

Potensi dari teknologi ini sangat banyak, dan dengan munculnya NFT baru-baru ini, dapat dikatakan bahwa ERC721 semakin banyak diadopsi dari sebelumnya. DeBio Network juga bekerja dalam mengimplementasikan sejenis digitalisasi dokumen dengan tujuan menerapkan digitalisasi rekam medis elektronik, dokumen vaksin, dan lebih banyak lagi data biologis lainnya sehingga akan meningkatkan privasi dan efisiensi yang dibutuhkan di pasar biomedis. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

16 mins ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

1 hour ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

2 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

3 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

3 hours ago

KB Bank Beri Suntikan Pembiayaan untuk Vendor Tripatra

Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More

4 hours ago