Jakarta – Peluang untuk menjadi wirausaha muda Indonesia dengan mendapatkan total modal usaha Rp2 miliar terbuka lebar. Kompetisi wirausaha Diplomat Success Challenge (DSC) masih membuka pendaftaran secara daring melalui www.wismilak-diplomat.com bagi anak muda Indonesia yang memiliki ide bisnis kreatif, hingga 1 Oktober 2018 pukul 23.59 WIB.
Saat ini, telah banyak proposal usaha yang masuk di kompetisi ini. Perbedaan model bisnis dan inovasi, menjadi pembeda kepesertaan kompetisi DSC setiap tahun penyelenggaraannya.
Tahun ini berdasarkan statistik, lima bidang industri atau sektor usaha yang paling banyak peminatnya didominasi oleh sektor kuliner, perdagangan, industri kreatif, teknologi digital, dan industri agro.
Juri dan Dewan Komisioner (Dekom) DSC, Helmy Yahya, mengatakan, setiap tahun kompetisi, bidang kuliner selalu menjadi favorit karena sektor ini mudah digarap dan kekinian.
“Pelaku usaha tinggal memikirkan bagaimana mengemas dan menjual produk kulinernya. Pola kerjasama bisa dilakukan secara daring, atau kerjasama dengan penyedia aplikasi macam Gojek atau Go Food,” kata Helmy di Jakarta, Jumat, 21 September 2018.
Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI ini menambahkan, dibandingkan dengan bidang usaha lain seperti industri proses, kreatif, atau agro yang memerlukan pelatihan secara khusus, industri kuliner dapat dimulai dengan bermodalkan passion.
“Modal usahanya juga tidak perlu besar, karena jika dipasarkan secara daring, tidak akan butuh ekstra tenaga lagi,” jelas pemilik gelar master of Professional Accounting dari Universitas Miami ini.
Tahun 2018, pemerintah sendiri menaruh perhatian besar terhadap pengembangan sektor pariwisata di Indonesia.
Di kompetisi DSC tahun ini, peserta dengan industri pariwisata belum tumbuh secara signifikan. Menurut Helmy, butuh upaya lebih keras dan waktu yang panjang untuk mengembangkan sebuah daerah potensi wisata menjadi destinasi wisata.
Pengembangan di sini berarti juga harus menjadikan daerah itu bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat sekitar dan bertanggung jawab terhadap kelestarian alamnya.
Hal-hal tersebut tidaklah mudah dan harus dilakukan berbagai sektor sehingga dalam pengelolaan pariwisata, kelihatannya kurang “seksi” peminat. (*)
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More