Keuangan

Ini yang Dilakukan OJK-Kominfo dalam Persempit Ruang Gerak Judi Online

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan tengah berupaya untuk mengalihkan ruang gerak penampung atau fasilitator terkait judi online (judol).

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyebutkan salan satu upaya tersebut yakni dengan melakukan pembekuan aset bandar judi di perbankan.

“OJK juga bersama Kominfo antara lain fokus pada identifikasi dan berupaya menggambarkan ruang gerak pelaku penampung atau fasilitator judi daring, dengan melakukan pembekuan aset-aset bandar perjudian pada bank dalam bentuk rekening,” ujar Dian dalam konferensi pers, Selasa, 1 Oktober 2024.

Baca juga: Hingga Agustus 2024, Nobu Bank Blokir 4.000 Rekening Terindikasi Judi Online

Adapun, sebanyak 8.000 rekening terlibat judi online telah diblokir oleh perbankan atas permintaan dari OJK. Termasuk rekening penampungan dana judol yang tersebar di berbagai bank.

Dian melanjutkan, dalam meminimalkan pemanfaatan bank untuk transaksi judol, OJK telah meminta bank dan penyedia jasa melakukan uji tuntas yang ditingkatkan terhadap nasabah yang terindikasi melakukan transaksi perjudian daring. 

“Kemudian melakukan analisis transaksi nasabah tersebut, kemudian melaporkannya sebagai transaksi keuangan yang mencurigakan ke PPATK jika ditemukan indikasi transaksi keuangan mencurigakan terkait judi daring. Dan membatasi bahkan menghilangkan akses nasabah tersebut apabila akan melakukan pembukaan rekening di bank di Indonesia itu semacam blacklisting ,” simpulnya.

Baca juga: Berantas Judi Online, OJK Perintahkan Bank Lakukan Ini

Di sisi lain, OJK telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi rekening bank, antara lain melakukan pemeriksaan di lapangan yang mencakup penerapan anti pencucian uang, pencegahan pendanaan terorisme atau APU PPT.

Salah satunya dengan mereviu sistem APU PPT bank agar dapat secara efektif mengidentifikasi anomali transaksi yang mengarah ke indikasi transaksi mencurigakan termasuk transaksi judi daring ini. Mengimbau bank melakukan berbagi langkah mitigasi surat pembinaan, dan meminta bank melakukan uji tuntas pelanggan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tandasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Soal Kasus Dugaan Gratifikasi IPO, OJK Tegaskan Pegawainya Tak Terlibat

Jakarta - Kasus dugaan gratifikasi lima karyawan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam melakukan penawaran umum… Read More

41 mins ago

Allianz Life Gandeng Bank HSBC Luncurkan Produk Asuransi Baru, Simak Manfaatnya

Jakarta - PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) dan PT Bank HSBC Indonesia (Bank… Read More

51 mins ago

OJK Ungkap Alasan Pertumbuhan DPK Lebih Rendah Dibanding Kredit

Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengungkapkan penyebab pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)… Read More

5 hours ago

IHSG Ditutup Melesat 1,52 Persen, Nilai Transaksi Tembus Rp41,67 Triliun

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini (1/10) berhasil ditutup naik ke… Read More

5 hours ago

Masih Ada 9 Perusahaan Asuransi Belum Miliki Aktuaris

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan masih terdapat 9 perusahaan asuransi yang belum memenuhi… Read More

6 hours ago

Bos LPS Update Soal Program Penjaminan Polis

Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyampaikan, bahwa pihaknya saat ini tengah serius dalam mempersiapkan… Read More

6 hours ago