Jakarta – Perusahaan penyedia data dan layanan riset, Populix meluncurkan Peringkat Program Magister Universitas di Indonesia. Peluncuran ini bagian dari upaya meningkatkan jumlah lulusan Strata 2 (S2) yang masih minim.
VP of Strategy and Business Operations Populix Raymond Tjipto mengatakan, pemeringkatan ini mencakup seluruh program magister di universitas negeri dan swasta seluruh Indonesia.
“Pemeringkatan ini merupakan bentuk upaya Populix untuk membantu mendorong peningkatan jumlah lulusan S2 dan kualitas pendidikan magister di Indonesia,” katanya, di Jakarta, 22 Januari 2025.
Ia menjelaskan, penyusunan pemeringkatan ini berdasarkan hasil diskusi bersama sejumlah narasumber ahli. Mereka datang dari pelbagai kalangan akademisi dari universitas.
Selain itu, ada juga perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), selaku satuan kerja dari Kemendiktisaintek yang bertugas untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Baca juga : Riset Populix: Sinergi Ritel Offline dan Online Penting Akomodasi Kebiasaan Belanja Konsumen RI
“Masukan dari para narasumber ahli kemudian dijadikan acuan oleh Populix, khususnya dalam menentukan indikator dan variabel penilaian,” jelasnya.
Menurutnya, pemeringkatan ini dimulai dari perangkuman data universitas negeri dan swasta, termasuk jumlah publikasi dan sitasi, berdasarkan Pangkalan Data Dikti dan SINTA per Juni 2024.
Untuk menghindari bias, Populix juga menggunakan data sekunder yang meliput semua universitas dengan program S2. Seluruh data tersebut kemudian dianalisa dan dinilai berdasarkan asas Tridharma Perguruan Tinggi.
Lanjutnya, publik dapat dengan mudah melihat pemeringkatan ini berdasarkan 10 kategori rumpun ilmu, dimulai dari Agama, Ekonomi, Humaniora, Kesehatan, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Pendidikan, Pertanian, Seni, Sosial, dan Teknik.
Selain itu, publik juga dapat memilih kategori berdasarkan 616 program studi magister yang saat ini tersedia di Indonesia. Lebih jauh lagi, setiap peringkat juga dilengkapi profil singkat universitas, alamat, detail penilaian berdasarkan Tridharma Pendidikan tinggi, jumlah karyawan, jumlah artikel dan sitasi, juga status akreditasi program.
Baca juga : Riset Populix: 65 Persen Muslim RI Dukung Boikot Produk Terafiliasi Israel
“Hadirnya indeks ini tidak lepas dari tujuan Populix untuk mendemokrasikan data di Indonesia. Yaitu agar seluruh lapisan masyarakat dapat memiliki akses informasi, dan bisa mengambil keputusan dengan baik, termasuk keputusan saat ingin melanjutkan pendidikan S2,” bebernya.
Sementara, Ketua Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jambi sekaligus narasumber akademisi ahli Rio Yusri Maulana, Ph.D menyampaikan, sebagian besar publik saat ini belum menggunakan indikator atau kriteria khusus dalam memilih program S2.
“Banyak yang belum sepenuhnya memahami tolok ukur yang mencerminkan kualitas sebuah program magister,” jelasnya.
Oleh karena itu, kata dia, indeks ini dapat menjadi pembuka jalan untuk memberikan akses yang lebih luas kepada publik terhadap penilaian yang komprehensif dan inklusif mengenai kualitas program yang ditawarkan.
“Dengan demikian, pemilihan program tidak hanya didasarkan pada promosi universitas semata,” bebernya.
Selanjutnya, Ketua Kelompok Kerja Akademi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV Kemdiktisaintek Agus Gumilar menambahkan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi sangat mengapresiasi inisiatif dari Populix.
Pasalnya, indeks ini tidak hanya dapat menjadi acuan calon magister dalam menentukan universitas terbaik, tetapi juga sebagai pedoman bagi universitas untuk menonjolkan keunggulan, maupun memperbaiki kekurangan program mereka.
“Harapannya, hadirnya Peringkat Program Magister Universitas di Indonesia versi Poplite dapat mendukung peningkatan jumlah lulusan S2 dan kualitas pendidikan magister di Indonesia,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama