Categories: Moneter dan Fiskal

Ini Tiga Strategi BI Dorong Pengembangan Keuangan Berkelanjutan

Jakarta – Indonesia terus bersiap untuk melakukan transisi keuangan berkelanjutan di setiap sektor ekonominya. Untuk itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan tiga strategi bank sentral untuk berkontribusi dalam penerapan keuangan berkelanjutan.

Pertama, peningkatan porsi instrumen hijau dan investasi hijau dapat memainkan peran penting untuk mendorong kemajuan menuju ekonomi yang berkelanjutan serta mendukung inklusif pertumbuhan ekonomi. Langkah ini akan membantu transisi menuju ekonomi dan keuangan yang lebih berkelanjutan, juga menuju emisi gas rumah kaca yang rendah untuk mendukung Perjanjian Paris 2030 dan Pembangunan Berkelanjutan PBB.

“Investasi dalam instrumen keuangan hijau yang difokuskan pada energi hijau, transportasi hijau, bangunan hijau, dan lain-lain dapat menciptakan sumber-sumber baru pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja,” jelas Perry pada sambutannya di Agenda G20 Financial Track, Kamis, 18 Februari 2022.

Kedua, Bank Sentral juga menyoroti pentingnya membangun ekosistem instrumen keuangan yang berkelanjutan. Regulator perlu memberikan langkah-langkah pendukung, baik insentif maupun kebijakan disinsentif, dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk membangun ketahanan infrastruktur. Hal ini juga termasuk taksonomi hijau, layanan verifikasi, sertifikat hijau penerbit, dan jasa pemeringkatan hijau.

“Bank Indonesia saat ini bergerak menuju green bank sentral, di mana ekonomi hijau dan instrumen keuangan merupakan bagian dari bauran kebijakan BI. Perbankan dan korporasi sebagai pemain besar di sektor keuangan harus bersinergi untuk mencapai target emisi karbon yang lebih rendah untuk memitigasi risiko perubahan iklim,” ujar Gubernur BI.

Ketiga, peningkatan kapasitas dan bantuan teknis keuangan berkelanjutan menjadi dasar untuk meningkatkan tingkat pemahaman dan keahlian global. Oleh karena itu, Bank Indonesia meyakini bahwa upaya kolektif oleh pemerintah, otoritas, serta pelaku pasar, akan menjadi motor penggerak percepatan penghijauan nasional dan berkelanjutan perkembangan.

“Inilah yang saya sebut “The Power of We”, karena kesuksesan akan ditentukan oleh kekuatan semangat tim, kebersamaan, dan dukungan satu sama lain secara positif,” terang Perry.

Lebih jauh, forum diskusi G20 diharapkan bisa membangun optimisme terkait dengan keuangan berkelanjutan. Perry berharap sektor swasta akan menambah kontribusinya pada penerapan keuangan berkelanjutan yang akhirnya akan berdampak pada pemulihan ekonomi yang kuat. (*)

 

Editor: Rezkiana Nisaputra

Evan Yulian

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

13 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

13 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

14 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

15 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

15 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

18 hours ago