Sedangkan hal yang ketiga, lanjut dia, yakni dari perkembangan ekonomi digital yang sampai saat ini terus berkembang. Dia menilai, ekonomi digital memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu sektor yang mampu menopang perekonomian ke depan.
Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah peran wanita dalam mendorong perekonomian nasional. Agus menyebut, bank sentral memandang, bahwa wanita memiliki peran yang amat besar dalam menggerakkan sektor riil. (Baca juga: Pemerintah Dorong Investasi Jadi Motor Baru Perekonomian)
Sementara berdasarkan berbagai survei yang dilakukan Bank Dunia, terbukti bahwa sangat banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ternyata dimiliki oleh para wanita dan adanya kepercayaan yang tinggi dari pelaku ekonomi terhadap para wanita.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, potensi-potensi tersebut dapat digandakan dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki. “Rasio kepemilikan usaha Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara-negara di dunia. Terutama untuk UMKM,” tutupnya. (*)
(Baca juga: Prospek Ekonomi Indonesia Masih Menjanjikan)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More