Bandung – Untuk mendongkrak kinerja serta menjaga pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan tersebut, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk, (Bank BJB) akan menerapkan tiga fokus utama di tahun ini.
Menurut Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB, M. Asadi Budiman, Fokus pertama adalah Reposisi Bisnis, di mana Bank BJB akan mengembangkan pembiayaan pada sektor pendorong perekonomian daerah khususnya di Jawa Barat dan Banten sambil tetap mempertahankan pangsa pasar dari captive market di kredit konsumer.
Hal ini sesuai dengan marwah Bank BJB sebagai bank pembangunan daerah yang berkomitmen untuk mendukung pembangunan ekonomi di daerah maupun nasional baik melalui pembiayaan kepada sektor UMKM maupun kepada sektor infrastruktur.
Fokus kedua yakni Reorganisasi. Semangat reorganisasi ini dilakukan untuk mendukung transformasi bisnis sehingga bank bjb akan lebih efisien dalam implementasi dari strategi yang ditetapkan.
Selanjutnya untuk fokus ketiga adalah Re-Engineering Teknologi lnformasi di mana bank bjb akan memperkuat infrastruktur teknologi informasi serta melakukan pengembangan teknologi dengan memperhatikan aspek user experience dan customer behavior.
Pengembangan ini diukur dari aspek delivery, baik dari sisi waktu maupun kualitas sehingga tidak kehilangan momentum bisnisnya.
Digitalisasi jasa layanan keuangan menjadi salah satu senjata utama yang akan diandalkan bank bjb untuk mengakselerasi kinerja perseroan. Sejauh ini,bank bjb telah melakukan berbagai langkah strategis guna merealisasikan rencana digitalisasi ini.
Salah satu langkah tersebut ialah dengan penambahan fitur pembayaran digital berbasis QR Code. Berdasarkan rencana, sistem pembayaran tersebut akan diimplementasikan pada penghujung pekan ini.
“Penerbitan layanan ini merupakan langkah bank bjb untuk mengakselerasi kinerja di era digital. Diharapkan ini akan semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan yang kami berikan,” ujar M. Asadi Budiman di Bandung, Rabu, 28 Agustus 2019.
QR Code tersebut terkoneksi dengan layanan digital banking bjb Digi. Pengguna bisa memakai fitur ini untuk melakukan transaksi nontunai.
QR Code bank bjb sendiri telah diujicobakan pada 1.500 transaksi dan sudah sesuai QR Code Indonesian Standard (QRIS) yang baru dikeluarkan Bank Indonesia. Penggunaan digital banking ini menjadi salah satu strategi bank bjb untuk mendongkrak rasio dana murah. Dengan kemudahan yang diberikan, diharapkan rasio CASA ini mengalami pertumbuhan.
Strategi digitalisasi tersebut didukung dengan dibentuknya Direktorat IT, Treasury dan International Banking. Direktorat baru ini berfokus untuk mengembangkan produk dan layanan produk digital guna mendorong ekspansi perseroan.
Kemudian, bank bjb akan mengoptimalkan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam bentuk elektronifikasi layanan pengelolaan keuangan daerah,antara lain digitalisasi layanan publik, digitalisasi Pemerintahan Daerah dan mendukung program Smart City.
Beberapa program kolaborasi dengan Pemerintah Daerah yang telah berjalan antara lain layanan Pembayaran PBB-P2, E-Channel Samsat (E Samsat), Tabungan Samsat (T-Samsat), Samsat Jawa Barat Ngabret/Bergerak Cepat (SAMSAT J’bret), Samsat Banten Hebat (SAMBAT), Internet Banking Corporate (IBC) dan Kartu Kredit Pemerintah (KKP).
lnovasi juga dilakukan dalam layanan E-Tax bank bjb untuk menyetorkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Kerjasama bank bjb terkait Layanan Penerimaan Pajak Daerah dengan Provinsi DKI Jakarta dan 34 Kota dan Kabupaten wilayah Jawa Barat dan Banten serta 2 Kota di luar wilayah Jabar dan Banten ( Kota Batam dan Kota Pekanbaru) khususnya layanan PBB-P2 membuat Wajib Pajak di wilayah tersebut dapat melakukan pembayaran PBB-P2 secara online melalui aplikasi bjb Digi.
Selain itu pembayaran pajak dapat dilakukan melalui seluruh channel bank bjb antara lain Teller, ATM, dan EDC, melakukan pembayaran PBB melalui bank bjb tentunya memiliki kelebihan yaitu tidak ada pungutan biaya tambahan adminsitrasi. Pembayaran juga dapat dilakukan di channel layanan yang sudah bekerjasama dengan bank bjb dan Pemerintah Daerah setempat melalui lndomaret, Alfamart, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, PT Pos Indonesia.
Sejauh ini, kinerja bank bjb masih menorehkan pencapaian positif hingga Triwulan II 2019 di mana perseroan mencatatkan aset Rp120,7 triliun atau tumbuh sebesar 6,4% year on year yang didukung oleh penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp95,1 triliun atau tumbuh 7% y-o-y. Total penyaluran kredit juga meningkat 8,2% menjadi sebesar Rp78,2 triliun. Kinerja bisnis tersebut membuat bank bjb berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp803 miliar. (*
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More