Moneter dan Fiskal

Ini Tiga Faktor Penguat Rupiah di 2017

Jakarta–Asumsi nilai tukar rupiah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2017 dipatok pada rentang Rp13.300-Rp13.600 terhadap Dolar AS, atau menguat dibanding proyeksi yang diajukan sebelumnya yang berada pada rentang Rp13.650-Rp13.900.

Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, ada tiga faktor utama yang berpotensi membuat mata uang rupiah terus menguat terhadap Dolar AS. Sehingga pemerintah merubah asumsi nilai tukar rupiah di dalam RAPBN 2017.

Dia mengatakan, faktor pertama yang mempengaruhi pergerakan rupiah yang terus menguat, lantaran adanya sentimen positif dari kebijakan pemerintah terkait pengampunan pajak (tax amnesty). Di mana para pelaku pasar memandang bahwa kebijakan ini sangatlah positif.

Tax amnesty akan memperkuat rupiah ke depan. Mereka akan tanamkan investasi di portofolio ke depan,” ujar Perry di Gedung Parlemen Jakarta, Selasa 19 Juli 2016.

Perry mengaku, bahwa dana hasil repatriasi tax amnesty dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang selama ini menyimpan dana di luar negeri, mampu memberikan sentimen positif bagi pergerakan rupiah. Hal ini tentu akan meningkatkan suplai devisa.

Selanjutnya faktor kedua, yakni dampak dari kondisi global yang diperkirakan tidak akan terlalu buruk bagi Indonesia. Salah satunya normalisasi kebijakan suku bunga bank sentral AS (The Fed) yang tidak terlalu terburu-buru dalam mengeluarkan kebijakan.

“Setelah ada Britain Exit, kenaikan Fed Rate paling hanya satu kali. Semula kami perkirakan dua kali. Ini membawa global tidak seburuk biasanya,” tukas Perry.

Terakhir, kata dia, adalah faktor dari kondisi neraca pembayaran yang terus membaik. Hal ini tercermin dari defisit transaksi berjalan yang masih terkendali, dan diperkirakan akan hanya berkisar 2,1% terhadap produk domestik bruto (PDB).

“Aliran dana juga akan menambah surplus neraca pembayaran, sehingga ini akan memperkuat kurs kita,” tutup Perry. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Stasiun Whoosh Karawang Dibuka 24 Desember, Perjalanan Jakarta-Karawang Hanya 15 Menit

Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More

16 mins ago

Pemerintah Targetkan Revisi Aturan DHE SDA Terbit pada Januari 2025

Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More

4 hours ago

Ekspansi Bisnis, J Trust Bank Tambah Kantor Cabang Baru di Bali

Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More

4 hours ago

BI Uji Coba Penerapan QRIS Tap Berbasis NFC untuk Pembayaran Lebih Cepat dan Praktis

Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More

6 hours ago

Bank Mandiri Salurkan Rp3 Triliun untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More

6 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Bertahan di Zona Hijau ke Level 6.983

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12) kembali ditutup bertahan pada… Read More

6 hours ago