Jakarta – Investasi asing menjadi salah satu faktor penting untuk menumbuhkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, Indonesia masih kurang dilirik sebagai negara untuk berinvestasi. Hal ini terbukti ketika Indonesia tak dipilih oleh para investor pasca relokasi 33 perusahaan Tiongkok.
Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana mengungkapkan tiga alasan mengapa Indonesia tampak kurang menarik dimata para investor. “Ada beberapa poin kondisi investasi Indonesia yang disampaikan Investor. Satu, kompetisi yang ketat. Kedua, biaya kerja pesangon yang cukup tinggi. ketiga, peraturan yang overlapping,” ujar Wisnu di Jakarta, 12 Desember 2019.
Pada poin pertama, masuknya kompetitor-kompetitor baru membuat persaingan semakin ketat. Wisnu mencontohkan pada pasar otomotif, pemain baru dari Tiongkok cukup menggerus profit margin investor Jepang.
Poin kedua, biaya pesangon yang tinggi tak sebanding dengan produktivitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Menurutnya, biaya pesangon SDM Indonesia hampir sama dengan SDM Vietnam atau Thailand yang memiliki produktivitas dan kualitas yang lebih baik. Oleh karena itu, pemerintah sudah pada jalur yang tepat dengan fokus pada SDM.
Poin ketiga adalah peraturan yang saling tumpang tindih. Peraturan yang dibuat oleh pemerintah pusat dan daerah seringkali tak sejalan dan menyulitkan para investor. Wisnu berharap, realisasi rencana Omnibus Law nanti akan mempermudah ekosistem investasi di Indonesia.
Maka dari itu, lebih lanjut dirinya menekankan pentingnya peningkatan produktivitas pekerja dan ekspansi pasar global sebagai strategi dalam menjaga kesinambungan perekonomian nasional. Sehingga tak hanya bergantung pada konsumsi rumah tangga semata. (*) Evan Yulian Philaret
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (23/12) ditutup… Read More