News Update

Ini Tanggapan Mantan Bos BEI, Soal Tarif Tol Gratis

Jakarta – Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Tito Sulistio mengungkapkan, rencana calon Wakil Presiden Sandiaga Uno yang akan menggratiskan tarif tol yang sudah habis masa operasinya, jika berhasil terpilih pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang, dapat menciptakan ketidak pastian di dunia usaha.

Tito Sulistio bahkan mengatakan, pihaknya sempat dipertanyakan oleh bank terkait hal tersebut saat mencari pendanaan untuk proyek tol yang ingin dibangun.

“Itu langsung ditanya oleh bank, emang 30 tahun kamu mau gratisin. Saya harus terangin pelan-pelan jadi intinya seorang pemimpin dan calon pemimpin kalau bicara dampaknya besar kepada pasar swasta,” ujarnya saat ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin, 5 November 2018.

Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia ini pun berharap, calon pasangan presiden tahun 2019 mendatang harus memikirkan iklim usaha yang kondusif.

Pasalnya, saat ini para pelaku pasar berharap pada kepastian dunia usaha masa depan yang berprospek positif ditengah gejolak perpolitikan dalam negeri.

“Saya tidak bicara jalan tol, tapi segala macam. Ada uncertainty di ekonomi kita tidak pernah tahu,” tuturnya.

Tito menjelaskan, ada dua sember pendanaan dalam membangun infrastruktur jalan tol, diantaranya menggunakan dana APBN dan partisipasi dari swasta. Menurutnya bisa saja tol digratiskan setelah masa operasinya habis jika pendanaannya berasal dari APBN.

“Kalau pemerintah mau gratisin kapan saja suka-suka dia pemerintah bikin jalan tol dikelola Jasa Marga. Tapi kalau swasta jangan begitu dong, ada yang 35-40 tahun. Ada yang udah diperpanjang dan jalan tol itu walaupun misal 35 tahun,” tegasnya.

Tito menegaskan, tak dapat menutup kemungkinan infrastruktur yang dibangun terjadi musibah. Sehingga perlu adanya pembagian keuntungan antara pemerintah dan sektor swasta.

“Belum tentu 35 tahun karena kalau di tengah jalan ada kebakaran, kerusakan, begitu kita benerin kita bisa dapat tambahan lagi ekstra jadi jangan ditentuin. Poin saya cuma simple kalau swasta ikutilah aturan perjanjian yang berlaku,” tandasnya. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

8 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

9 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

11 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

12 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

12 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

15 hours ago