Jakarta – Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof dr. Zubairi Djoerban Sp.PD. buka suara terkait vaksin nusantara yang diklaim dapat menciptakan antibodi dengan satu kali suntikan. Klaim tersebut tentunya harus dibarengi dengan data uji klinis yang akurat dan terpercaya
“Sekali lagi, saya mendukung upaya eradikasi, seperti vaksin. Tapi perlihatkan kepada publik datanya. Biar tak gaduh. Vaksin Influenza saja bertahan kurang lebih setahun karena dipengaruhi mutasi virusnya,” kata Zubairi melalui akun Twitter-nya @ProfesorZubairi yang dikutip Sabtu 20 Febuari 2021.
Menurutnya, vaksin dikatakan aman bilamana telah melewati serangkaian uji klinis dan uji keamanannya. Tak hanya itu, vaksin juga harus diteliti kehalalannya jika diterapkan kepada masyarakat.
“Data uji klinis fase duanya saja belum ada, apalagi fase tiga. Jadi, jika mau bicara klaim, tentu harus dengan data. Harus dengan evidence based medicine. Jangan membuat publik bingung,” tukasnya.
Vaksin Nusantara merupakan produk vaksin covid-19 buatan dalam negeri di samping Vaksin Merah Putih. Vaksin Nusantara digagas oleh beberapa pihak, antara lain Universitas Diponegoro, Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi, dan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 27 Tahun 2024 tentang… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan proses pengembangan kegiatan usaha bullion atau usaha yang berkaitan dengan… Read More
Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengoptimalkan fasilitas digital banking yang dimiliki sebagai alternatif… Read More
Jakarta - Menjelang libur dan cuti bersama perayaan Natal 2024, indeks harga saham gabungan (IHSG)… Read More
Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza menyatakan dukungannya terhadap kenaikan Pajak Pertambahan… Read More
Jakarta – Presiden Direktur PT Rintis Sejahtera, Iwan Setiawan, kembali dinobatkan sebagai salah satu Top… Read More