Categories: News UpdatePerbankan

Ini Tanggapan Bankir Soal Pengetatan Kebijakan Moneter BI

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyatakan sikap untuk membuka ruang pengetatan kebijakan moneternya melalui kenaikan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate yang saat ini berada pada level 4,25 persen. Hal tersebut sebagai bentuk sikap BI dalam merespon pelemahan rupiah.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menilai kebijakan bank sentral tersebut sudah tepat ditengah fluktuasi nilai rupiah yang semakin tidak menentu.

“Respon BI terhadap penurunan dari pada nilai Rupiah, dipicu oleh kenaikan fed fund rate. Dan BI rasanya tepat responnya, salah satunya meningkatkan suku bunga. Karena kalau suku bunga naik pasti akan meredam kapital outflow,” jelas Baiquni di Kantor Pusat BNI Jakarta, Rabu 2 Mei 2018.

Baca juga: Tekanan Global, BI 7-days Repo Rate Diprediksi Naik di Akhir 2018

Baiquni menambahkan, pihaknya masih akan melihat kondisi likuiditas untuk dapat menyesuaikan suku bunga dana perbankan miliknya. Namun pihaknya mengaku kondisi likuiditasnya masih dalam kondisi sehat.

“Tentunya kalau nanti BI menaikkan suku bunga pasti suku bunga dana naik. Tapi nanti dilihat bagaimana likuiditas, tidak serta merta suku bunga turun. Jadi tergantung kondisi likuditas, namun likuiditas kita cukup banyak dimana LDR dibawah 90%,” tambah Baiquni.

Sebagai informasi, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) rasio loan to deposit ratio (LDR) perbankan hingga Februari 2018, tercatat sebesar 89,21%. Baiquni berharap, pihaknya dapat terus menjaga likuiditasnya ditengah ketidakpastian global. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Begini Respons BEI Soal Bukalapak yang Bakal Setop Jualan Produk Fisik

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara terkait dengan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)… Read More

56 mins ago

Sah! Pramono-Rano Resmi jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Terpilih

Jakarta - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta resmi menetapkan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai… Read More

1 hour ago

Makin Suram! Begini Nasib Unilever di Tengah Boikot dan Gempuran Merek Lokal

Jakarta – Aksi boikot terhadap Unilever dan perusahaan multinasional lain yang beroperasi di Israel turut… Read More

1 hour ago

OJK Terbitkan 2 Aturan Baru Terkait Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun, Ini Rinciannya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi menerbitkan dua Peraturan OJK (POJK) baru yang mengatur… Read More

2 hours ago

Ada Makan Bergizi Gratis, Luhut Optimistis Ekonomi 8 Persen Tercapai

Jakarta – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut B. Pandjaitan optimis dengan adanya program makan bergizi gratis… Read More

2 hours ago

IHSG Ditutup Merosot 0,22 Persen ke Level 7.064

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, 9 Januari 2025 ditutup flat… Read More

2 hours ago