Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengaku akan terus menekan angka kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) miliknya pada tahun ini.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso menjelaskan, pihaknya telah memiliki strategi untuk menekan NPLnya tersebut diantaranya melalui restrukturisasi.
“Yang pertama adalah, kita bagi itu NPL masih sifatnya ada prospek kita restukturisasi, kalau tidak ada prospek, kita lakukan penyelesaian kredit,” kata Sunarso di Kantor Pusat BRI Jakarta, Selasa 18 Febuari 2020.
Dirinya menyebut, hingga akhir 2019 lalu BRI juga mampu menjaga kualitas kredit di level ideal yakni NPL 2,80% dengan NPL Coverage mencapai 153,64%.
Angka NPL yang terjaga tersebut juga dibarengi dengan penyaluran kredit yang tercatat mencapai Rp908,88 triliun atau tumbuh 8,44%. Di mana sepanjang tahun lalu pertumbuhan kredit pada segmen mikro tumbuh double digit di angka 12,19% atau sebesar Rp307,72 triliun.
Bahkan porsi kredit mikro pada Bank BRI sebagai perusahaan induk saja telah meningkat dari 34,3% menjadi 35,8%.Disamping kredit mikro, pertumbuhan kredit BRI juga ditopang oleh pertumbuhan kredit ritel dan menengah yang tumbuh 12,08% yoy menjadi Rp269,64 Triliun di akhir tahun 2019. (*)
Editor: Rezkiana Np
Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More
Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More
Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More
Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More
Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More