News Update

Ini Strategi BJB Hadapi Perekonomian di 2018

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank BJB) mengaku optimis kinerja bisnisnya dapat tumbuh positif di tahun depan. Hal tersebut sejalan dengan prospek perekonomian nasional yang mulai menunjukkan pemulihan yang juga seiring dengan perbaikan ekonomi di global.

“Bank BJB tetap optimistis terhadap pertumbuhan dan kinerja perbankan khususnya Bank BJB, di tengah kondisi pemulihan perkonomian global,” ujar Senior Vice President Corporate Secretary Bank BJB, Hakim Putratama, dalam keterangannya, Jakarta, Jumat, 8 Desember 2017.

Dia mengungkapkan, optimisme Bank BJB tersebut juga tercemin terhadap pandangan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyatakan angka pertumbuhan ekonomi nasional 5,4 persen merupakan skenario optimistis namun cukup realistis untuk dicapai pada tahun depan.

Di sisi lain, Dana Moneter Internasional (IMF) juga memandang positif pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perekonomian Indonesia pun berada dalam trend pemulihan yang ditandai dengan semakin tingginya pertumbuhan ekonomi yang dicapai dari 5,01 persen pada 2015, menuju pada level 5,3 persen pada tahun depan.

Seperti diketahui, pemerintah telah menyusun asumsi makro ekonomi 2018. Pertumbuhan ekonomi diyakini dapat berada pada level 5,4 persen atau naik sekitar 0,2 persen dibandingkan proyeksi pertumbuhan tahun ini di level 5,2 persen. Asumsi inflasi pun di patok pada level 3,5 persen plus minus 1 persen serta nilai tukar rupiah Rp13.500 per dolar AS.

Konsumsi rumah tangga dan investasi swasta diharapkan dapat menjadi contributor utama pertumbuhan utama, selain juga dari pertumbuhan ekspor yang akan berdampak positif pada penguatan nilai tukar. Di mana, tahun depan konsumsi rumah tangga diprediksi naik menjadi 5,1 persen dan investasi swasta naik 6 persen.

Meski tahun ini pertumbuhan kredit berada di bawah 10 persen, proyeksi pertumbuhan lebih moderat terjadi di 2018 sehingga diharapkan berada pada rentang 10-12 persen. Konsolidasi antara perbankan dan dunia usaha tidak akan seketat tahun ini karena itu permintaan kredit juga meningkat.

Sementara itu, lanjut dia, peningkatan permintaan kredit tersebut juga sejalan dengan rencana penurunan suku bunga yang sudah dilakukan oleh Bank Indonesa (BI) pada tahun ini yang dampaknya baru akan dirasakan masyarakat dan dunia usaha mulai akhir tahun 2017.

Dalam mendorong kinerja keuangan perseroan, Bank BJB telah menyiapkan sejumlah strategi. Pertama, menjaga pertumbuhan CASA dan transaksional banking Untuk mempertahankan likuiditas yang sustainable. Kedua, meningkatkan penyaluran redit yang berkualitas serta menekan tingkat rasio kredit bermasalah (NPL).

“Kemudian mendorong peningkatan Fee Based. Penguatan permodalan bank, dan memperkuat sinergi bidang penunjang dengan kebutuhan bisnis untuk memperluas ekspansi,” ucapnya.

Adapun target keuangan Bank BJB pada 2018 yaitu pertumbuhan aset sebesar 8 perse dengan market share 1,53 persen. Lalu Dana Pihak Ketiga (DPK) dipatok tumbuh sebesar 11,82 persen dengan market share 1,55 persen. Sedangkan kredit diharapkan tumbuh 12 persen dengan market share 1,59 persen.

Di sisi lain, Bank BJB juga akan berinovasi dari sisi produk perbankan dan melakukan berbagai kerja sama, diantaranya adalah Produk Si Muda, Kustodian Reksadana, Channeling, Kerjasama Pemasaran Produk Bancassurance dengan Perusahaan Asuransi, Pengembangan Aplikasi Penyaluran Dana BOS Non-Tunai SiBOS.

Kemudian kerjasama dengan Mass Express sebagai Remittance Agent menggunakan BJB Quickcash web portal, kerjasama dengan Mobile Remittance System Provider baik dalam ataupun luar negeri. Lalu kerjasama dengan Bank BCA. Bekerja sama dengan Remittance Agent, BJB Mobile Remittance hingga kerja sama dengan Bank Al-Rajhi. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

2 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

3 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

4 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

22 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

23 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

23 hours ago