Jakarta – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengungkapkan, strategi Perseroan dalam mempertahankan kinerja positif di tengah suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang masih tinggi dalam jangka waktu lama atau higher for longer.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo mengatakan, pihaknya akan berfokus untuk meningkatkan rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA).
Menurutnya, dana murah merupakan lokomotif utama bagi pertumbuhan Dana Pihak ketiga (DPK) ditengah kondisi likuiditas yang ketat, serta suku bunga tinggi The Fed yang diprediksi akan bertahan sampai tahun depan.
Baca juga: Bank Mandiri Kasih Bocoran Pembagian Dividen Tahun Buku 2023, Berapa Kira-Kira?
“Di dalam kondisi kompetisi likuiditas yang ketat CASA akan menjadi salah satu jalan keluar untuk mempertahankan cost of fund di level yang rendah,” kata Sigit, dalam public expose, Senin 27 November 2023.
Dalam hal ini, kata Sigit, Bank Mandiri sebagai wholesale banking memiliki super platform Kopra sebagai strategi penghimpunan CASA dengan Cost of Fund rendah dari nasabah dalam bentuk giro.
“Sehingga transaksi dari nasabah wholesale akan terus berputar di Bank Mandiri dalam bentuk transaksi giro. Yang mana giro ini tentu mempunyai bunga yang lebih rendah,” jelasnya.
Sementara, untuk nasabah ritel, Super Apps Livin’ by Mandiri dapat memberikan kemudahan transaksi, yang akhirnya pengendapan dana di tabungan Bank Mandiri mengalami pertumbuhan.
Dalam catatannya, nilai transaksi nasabah melalui Livin’ by Mandiri berhasil menembus Rp2.600 triliun pada sepuluh bulan pertama 2023. Nilai transaksi ini melesat 36 persen secara tahunan, selaras dengan kebutuhan transaksi finansial nasabah.
Baca juga: Optimis Kualitas Kredit Terjaga Hingga Akhir 2023, Bank Mandiri Beberkan Strateginya
Sedangkan untuk layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah mengelola Rp13.950 triliun transaksi hingga September 2023. Angka ini tumbuh 1,3 kali lipat sejak rilis pada Oktober 2021.
Sementara itu dari sisi total dana pihak ketiga (DPK), secara konsolidasi Bank Mandiri mampu mencetak pertumbuhan positif 6,6 persen yoy dari Rp1.361,3 triliun di September 2022 menjadi Rp1.451,7 triliun di akhir September 2023 yang ditopang oleh dana murah atau current account and saving account (CASA). Total dana murah Bank Mandiri yakni Tabungan dan Giro berhasil menembus Rp1.070 triliun, naik sebesar 12,8 persen secara yoy. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Di tengah tantangan global yang terus meningkat, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjalin kolaborasi strategis dengan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp327,3… Read More
Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More