Jakarta – Tingkat keyakinan, baik dari investor, dunia usaha, maupun konsumen akan menjadi kunci penting bagi iklim investasi dan sentimen di pasar finansial. Oleh sebab itu kita harus terus memperhatikan
dampak pelonggaran moneter kepada perekonomian riil.
Jika transmisi penurunan suku bunga tidak secara efektif mendorong laju ekonomi, akan terjadi kekecewaan pasar, turunnya keyakinan investor dan selera berinvestasi.
Andrian Tanuwijaya, Portofolio Manager, Equity, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia mengatakan , faktor eksternal yang penting untuk diperhatikan antara lain perkembangan reformasi perpajakan Amerika Serikat, pertemuan FOMC The Fed di bulan Desember, perkembangan geopolitik Asia Utara yang selalu menimbulkan noise-noise dan volatilitas di pasar saham Asia, termasuk Indonesia, serta arah kebijakan ekonomi China pasca National Party Congress.
Namun demikian, Andrian menilai kondisi negara berkembang saat ini berada dalam kondisi yang paling fit dibandingkan beberapa tahun terakhir, dan menawarkan potensi pertumbuhan yang menarik dengan valuasi yang atraktif. (*)
Jakarta - Orderkuota berkolaborasi dengan Nobu meluncurkan Madera, sebuah rekening digital serba bisa. Peluncuran Madera… Read More
Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai lawatan kenegaraan perdana ke sejumlah negara, antara lain… Read More
Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mendukung program pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi… Read More
Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi berkomitmen penuh untuk mendongkrak rasio kepesertaan masyarakat… Read More
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI mencatat penerimaan pajak hingga Oktober 2024 mencapai Rp1.517,53 triliun,… Read More
Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, dengan mengunjungi sejumlah negara… Read More