Ini Respon BEI, Soal Kemungkinan Banyak Perusahaan Menunda IPO

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merespon, terkait kabar sejumlah kemungkinan perusahaan besar menunda rencana melepas sahamnya ke publik melalui Initial Public Offering (IPO) tahun ini.

Setelah maskapai penerbangan PT Lion Mentari Airlines, perudahaan besar lainnya, yakni PT Softex Indonesia dan PT Uni-Charm Indonesia.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi merespon, terkait aksi korporasi perusahaan dalam melangsungkan IPO dapat mempertimbangkan pemilihan waktu dan moment yang tepat berdasarkan rekomendasi dari penjamin emisi (underwriter).

“Begini lho, mereka sudah mempersiapkan keputusan itu, tapi keputusan timing yang tepat itu, underwriter yang menentukan,” ujarnya di gedung BEI Jakarta, Kamis, 21 November 2019.

Menurutnya, jika situasi dan kondisi psar kurang mendukung maka kemungkinan besar IPO dapat ditunda atau diundur. Sebab, hal tersebut merupakan hal yang wajar dalam keputusan berbisnis.

“Kalau memang sekiranya kondisi luarnya sedang bergejolak saat ini, pasti akan diundur, keputusan bisnis saja,” ucapnya.

Inarno menjelaskan, pihaknya tidak dapat menentukan waktu dan tanggal listing di lantau bursa karena hal tersebut merupakan keputusan dari calon emiten dan penjamin emisi.

“Saya enggak tahu, keputusan timing-nya kan bukan di kita. Timing ada di underwriter dan emitennya untuk go public,” katanya.

Sebagai informasi, rencana IPO perusahaan sanitary dan pembalut wanita yang sudah melakukan ekspor ke hampir seluruh benua di dunia ini diperkirakan bisa menghasilkan dana mencapai USD 500 juta atau setara dengan Rp7,05 triliun.

Selain Softex, produsen produk sanitary Uni-Charm juga disebutkan tengah dalam persiapan untuk menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di BEI.

Menurut rencana, aksi korporasi ini akan menggunakan laporan keuangan Juni 2019, sehingga paling lambat memiliki waktu hingga akhir 2019 untuk merealisasikan rencana tersebut.

Perusahaan ini merupakan bagian dari Unicharm Corporation asal Jepang yang sahamnya tercatat di Tokyo Stock Exchange. Disinyalir, potensi dana IPO yang bisa dikantongi oleh perusahaan ini bisa mencapai Rp1 triliun. Uni-Charm merupakan produsen produk dengan merk MamiPoko, Charm dan Lifree. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Pinhome Buka Jalan di Pasar Properti IKN, Berikut Sasarannya

Jakarta - Ibu Kota Nusantara (IKN) kini menjadi salah satu pusat perhatian. Pembangunan yang terus… Read More

4 hours ago

Penurunan Suku Bunga Diprediksi Berdampak Positif bagi KPR

Jakarta - Tren penurunan suku bunga yang terjadi akhir-akhir ini disambut baik oleh berbagai kalangan,… Read More

4 hours ago

Moratorium Fintech Lending Belum Dibuka, Begini Tanggapan AFTECH

Jakarta - Sejak awal 2020, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan moratorium atau penutupan perizinan untuk… Read More

5 hours ago

Istana Pastikan Jokowi Hadir di Acara Pelantikan Prabowo-Gibran

Jakarta - Istana memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri pelantikan Prabowo dan Gibran sebagai… Read More

7 hours ago

BTN Sabet Penghargaan Annual Report Award (ARA) 2023

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu memegang piala Annual Report Award (ARA) 2023 yang diraih… Read More

7 hours ago

Jokowi: Hilirisasi dan Digitalisasi jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi RI

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, sikap optimisme diperlukan dalam rangka mencapai target peningkatan… Read More

7 hours ago