News Update

Ini Respon Bank Sentral Hadapi Era Digitalisasi

Nusa Dua, Bali – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, dalam menghadapi digitalisasi ekonomi ke depan, para pengambil kebijakan, termasuk bank sentral, perlu memahami perubahan-perubahan pemikiran ekonomi sehingga dapat melakukan respons kebijakan secara tepat.

Untuk itu, kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, munculnya pemikiran-pemikiran, perumusan riset, dan kebijakan, menjadi salah satu prasyarat penting dalam menghadapi tantangan ke depan.

Dalam pembukaan Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) ke-13 di Bali, Perry menyampaikan 4 (empat) ciri meredanya globalisasi menuju meningkatnya digitalisasi yaitu Pertama, banyaknya negara yang mengandalkan internal (domestik) dalam merespons ketegangan perdagangan internasional.

Kedua, Arus modal antar negara dan nilai tukar yang semakin bergejolak. Ketiga, bahwa respons kebijakan bank sentral tidak hanya dapat mengandalkan suku bunga. Mandat bank sentral di beberapa negara tidak hanya menjaga inflasi tapi juga stabilitas sistem keuangan, sehingga kebijakan makroprudensial menjadi penting. Dan Keempat, semakin maraknya digitalisasi di bidang ekonomi maupun keuangan

Oleh sebab itu ada 3 (tiga) hal yang perlu menjadi perhatian bank sentral dan pengambil kebijakan dalam merespons hal tersebut.

“Pertama, Menerapkan bauran kebijakan bank sentral (policy mix). Kedua, Perlunya memperkuat sinergi dan koordinasi antar pemangku kebijakan dengan meningkatkan transparansi dan komunikasi. Ketiga, perlunya memanfaatkan era digitalisasi untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi, di mana Bank Indonesia menyusun Visi SPI 2025 untuk mengintegrasikan ekonomi dengan keuangan digital,” jelasnya.

Dalam penyelenggaran konferensi yang akan mempresentasikan 65 artikel ilmiah terbaik dari 16 negara, Bank Indonesia melalui Institut Bank Indonesia telah bersinergi dengan berbagai pihak, yaitu Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Asia-Pacific Applied Economics Association (APAEA), Asian Development Bank (ADB) dan 5 (lima) universitas (Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga, Institut Pertanian Bogor dan Universitas Padjadjaran).

Sejak didirikan pada tahun 2015, Institut Bank Indonesia sebagai departemen yang mengelola penelitian dan pengajaran di Bank Indonesia, telah secara sistematis mendorong penguatan ekosistem riset akademis dan kebijakan di bidang ekonomi di tanah air melalui peningkatan kualitas publikasi riset dan infrastruktur pendukungnya, termasuk peningkatan kualitas penyelenggaran konferensi internasional.

Upaya-upaya yang telah ditempuh Institut Bank Indonesia mencakup 1) peningkatan kualitas BMEB sebagai jurnal internasional yang sejak Juli 2019 telah terindeks Scopus, dan 2) penyelenggaraan acara tahunan BMEB International Conference and Call for Papers, yang dari tahun ke tahun terus menarik minat peneliti-peneliti terkemuka di bidang ekonomi baik dari dalam negeri maupun mancanegara, dimana 437 artikel ilmiah telah dikirim dari 40 negara untuk mengikuti seleksi BMEB. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

2 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

3 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

3 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

22 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

22 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

23 hours ago