Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (BRI) termasuk perusahaan besar yang berhasil melewati disruption meski memiliki jaringan kantor dan karyawan sangat banyak. Apa rahasianya?
Dulu, ketika masuk era disrupt teknologi, beberapa kalangan menilai BRI sebagai salah satu institusi yang rentan terkena dampak disrupt. Sebab, bank BUMN berusia 125 tahun itu memiliki jumlah karyawan sangat banyak. Saat ini, karyawan BRI mencapai 121.097 orang.
Namun, seiring berjalannya waktu, BRI ternyata tak hanya berhasil melewati disrupsi, tapi juga berhasil tumbuh, bahkan di masa pandemi. Kok bisa ya?
Itulah yang terjadi. Dan, menurut Agus Winardono, Direktur Human Capital BRI, ini semua tak lepas dari keberhasilan leadership di BRI dalam menghadapi era disrupt dan pandemi.
“BRI melakukan transformasi di dua hal, yakni transformasi digital dan transformasi cultural,” ujar Agus Winardono saat memberikan presentasi pada acara “Human Capital Summit 2021: Solving Scarcity of Leaders to Face The Era of VUCA” di Jakarta.
Pada transformasi digital, BRI mengembangkan platform berbasis digital untuk produk dan servis. Ada tiga hal yang dilakukan pada tahapan ini.
Pertama, digitizing core, yakni mendigitalisasi layanan dan transakai atau bisnis proses yang existing. Antara lain, melakukan optimalisasi jaringan yang existing, mengintegrasikan operasional yang telah digitasi, dan mensimplifikasi dan standarisasi sistem.
Kedua, digital ecosystem, yakni membentuk ekosistem dalam memberikan produk dan layanan melebihi care business. Antara lain menghadirkan digital platform untuk business, menciptakan business model yang baru, dan partnership dengan fintech melalui API (Application Programming Interface).
Ketiga, new digital prepositions, yakni menciptakan dan meluncurkan sebuah independent greenfield digital bank di Indonesia. Antara lain menghadirkan mobile first channel, fully dihital untuk untapped market, dan membangun kapabilitas untuk new dihital.
“Pada transformasi cultural, BRI mengembangkan digital mindset dan one culture BRI Group,” ujar Agus.
Dengan langkah tersebut, terbukti BRI mampu mencatatkan kinerja positif, termasuk di masa pandemi. Misalnya dari sisi kinerja kredit, meski secara industri mengalami konstraksi 2,41%, kredit BRI masih tumbuh 3,90% (yoy) pada akhir tahun 2020. (*)
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More
Poin Penting Pemerintah menyalurkan Rp268 miliar ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk 3 provinsi dan… Read More