News Update

Ini Program BEI dalam Pengembangan Pasar Modal Syariah

Jakarta – Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi menyambut baik roadmap pengembangan pasar modal syariah yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Roadmap ini merupakan tahap pengembangan kedua untuk kurun waktu lima tahun mendatang hingga 2024.

Hal tersebut disampaikan Hasan dalam dalam Webinar IDX Channel Sharia Fair 2021 yang bertemakan Indonesia Menuju Pusat Ekonomi Dan Keuangan Syariah Dunia, di Jakarta, Selasa, 6 April 2021.

“Kami di Bursa Efek Indonesia sangat senang tentunya, OJK telah mengeluarkan roadmap pengembangan pasar modal syariah.Tentunya ini sebagai acuan, sehingga kami di bursa kemudian menyelaraskan arah pengembangan pasar modal Syariah supaya terus sejalan dengan arahan dari roadmap dimaksud,” ujar Hasan.

Sehubungan dengan itu, Bursa memiliki beberapa program yang telah dikembangkan. Antara lain, yang pertama yakni program literasi inklusi. Program ini dimaksudkan untuk memperkuat basis investor syariah terutama investor ritel.

Selain itu Bursa juga melakukan program pengembangan untuk efek maupun instrumen syariah dalam rangka memperluas bauran produk dari pasar modal Syariah menjadi pilihan yang cukup banyak.

Kemudian dari sisi infrastruktur, Bursa juga mengembangkan untuk memperkuat landasan hukum maupun layanan, serta fatwa-fatwa yang mendukung pasar modal syariah.

Tak hanya itu, BEI juga memperkuat sinergi dengan para stakeholder dalam rangka memastikan pengembangan pasar modal syariah. 

Terakhir, ada juga upaya Bursa untuk terus memanfaatkan solusi teknologi dan digital yang kian menjadi tren saat ini dalam rangka peningkatan edukasi pemahaman serta investasi syariah.

“Kami di Bursa juga sudah merumuskan salah satu pilar di master plan 5 tahun ke depan pengembangan di Bursa itu adalah mengembangkan pertumbuhan baru. Dimana di dalam pilar ini secara khusus kami juga merumuskan program pengembangan pasar modal syariah yang memang kami pandang sebagai area pertumbuhan baru yang sangat potensial kedepannya,” jelas Hasan. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

51 mins ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

1 hour ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

2 hours ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

2 hours ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

4 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

4 hours ago