Di masa pandemi covid-19, masyarakat didorong untuk mendukung program pemerintah dalam penanganan pandemi, salah satunya terkait dengan tes atau pemeriksaan covid-19.
Ada beberapa alat pemeriksaan yang bisa digunakan untuk mendeteksi, yaitu rapid test yang terbagi menjadi 2 jenis, antibodi dan antigen, lalu ada test swab PCR yang memiliki persentase deteksi yang lebih tinggi.
Namun bagaimana perbedaan lebih detil dari masing-masing test tersebut? Berikut penjelasannya mengutip situs satgas penanganan covid-19.
Pertama Rapid test antibodi
Alat ini memiliki target deteksi antibodi dalam darah dan menggunakan sampel darah. Untuk durasi mengetahuinya dikisaran 5-10 menit
Kedua Rapid test antigen
Alat ini memiliki target deteksi materi genetik atau protein spesifik dari virus tersebut dalam tubuh seseorang. Sementara untuk sampel yakni swab nasal atau nasofaring sesuai dengan jenis antigen yang digunakan. Untuk durasi mengetahuinya memakan waktu kurang lebih 30 menit di fasilitas pelayanan kesehatan.
Ketiga Swab PCR
Alat ini memiliki target materi genetik (DNA dan RNA) dari virus SARS-COV-2. Sementara sampelnya menggunakan swab nasofaring dan swab tenggorok atau orofaring. Untuk durasi mengetahui keberadaan virus atau tidak test ini memakan waktu 1-2 hari setelah sampel diterima di laboraturium.
Untuk itu tetap ingat untuk selalu terapkan disiplin protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun) selama kita mengakses layanan kesehatan untuk testing covid-19. (*)
Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Moga Simatupang menyatakan bahwa program… Read More
NUSANTARA - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menyelenggarakan acara Nusantara TNI Fun Run pada Minggu,… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (7/10) bertahan… Read More
Jakarta - Pada satu pekan terakhir, yakni periode 30 September - 4 Oktober 2024, Indeks… Read More
Jakarta - Hijra Bank bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sepakat untuk menyalurkan skema pembiayaan syariah… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia menurun tipis. Pada akhir September 2024 cadangan… Read More